Bisnis.com, JAKARTA - Setelah berhasil ditutup menguat pada perdagangan sebelumnya, rupiah pada pertengahan perdagangan Rabu (8/5/2019) kembali bergerak di zona merah.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (8/5/2019) pukul 10.26 WIB, rupiah di pasar spot kembali bergerak di zona merah melemah 0,14% atau terdepresiasi 20 poin menjadi Rp14.300 per dolar AS.
Mengutip riset Asia Trade Point Futures, sentimen yang beredar di pasar saat ini menjadi katalis negatif untuk rupiah sehingga tampaknya rupiah sulit untuk keluar dari tekanan dan kembali bergerak di zona merah.
"Secara umum kondisi pasar saat ini ini tampak menyulitkan rupiah untuk keluar dari tekanan sepanjang perdagangan hari ini," tulis Asia Trade Point Futures seperti dikutip dalam risetnya, Rabu (8/5/2019).
Ketegangan perdagangan AS dan China yang kembali muncul masih menjadi sentimen negatif bagi nilai tukar rupiah untuk melawan dolar AS.
Namun, pelaku pasar berharap pertemuan negosiasi perdagangan antara AS dan China yang dijadwalkan pada 9 - 10 Mei mendatang dapat menghasilkan kesepakatan sehingga dapat meredakan kekhawatiran pasar terkait perlambatan pertumbuhan global.
Baca Juga
Sementara itu, dari sentimen dalam negeri, melesetnya pertumbuhan PDB kuartal I/2019 sebesar 5,07% daripada perkiraan pasar sebesar 5,18% membuat minat investor terhadap rupiah menurun. Adapun, PDB tersebut menjadi laju terlambat Indonesia sejak tahun lalu.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi hari ini rupiah akan diperdagangkan pada kisaran level Rp14.215 per dolar AS hingga Rp14.360 per dolar AS.