Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (8/5/2019), di tengah pelemahan bursa saham Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berakhir turun 0,43 persen atau 27,12 poin di level 6.270,2 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (6/5), IHSG mampu ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,65 persen atau 40,97 poin di level 6.297,32.
Indeks mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka melemah 0,58 persen atau 36,62 poin di level 6.260,70 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.231,36 – 6.270,88.
Seluruh sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin aneka industri (+-1,37 persen), tambang (-1,15 persen), dan finansial (-0,57 persen).
Dari 631 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 147 saham menguat, 243 saham melemah, dan 241 saham stagnan.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing turun 1,63 persen dan 1,66 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG.
Bersama IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup terdepresiasi 15 poin atau 0,11 persen di level Rp14.295 per dolar AS, setelah mampu menguat 18 poin di posisi 14.280 pada Selasa (7/5).
Investor asing pun kembali ramai melepaskan saham, setelah melakukan borong bersih pada Selasa. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp354,56 miliar pada perdagangan hari ini.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 tergelincir dan ditutup turun 0,59 persen atau 3,26 poin di level 548,36, setelah mampu menanjak 0,89 persen atau 4,87 poin dan berakhir di posisi 551,62 pada Selasa (7/5).
Indeks saham lainnya di Asia ikut memerah, di antaranya indeks Straits Times Singapura (-0,87 persen), indeks Nikkei 225 Jepang (-1,46 persen), dan indeks Kospi Korea Selatan (-0,41 persen).
Di China, dua indeks saham acuannya Shanghai Composite dan CSI 300 berakhir melemah 1,12 persen dan 1,43 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melorot 1,23 persen.
Bursa Asia bergerak di kisaran level terendahnya dalam lima pekan pada perdagangan sore ini, ketika berlanjutnya tensi perdagangan Amerika Serikat (AS)-China dan kekhawatiran ekonomi global mendorong investor menjauhi aset-aset berisiko.
Berdasarkan data Reuters, indeks saham MSCI Asia Pacific selain Jepang, turun hampir satu persen dan menyentuh level terendahnya sejak akhir Maret.
Wakil Perdana Menteri China Liu He akan mengunjungi Washington pada Kamis dan Jumat pekan ini untuk mengadakan pembicaraan perdagangan. Ini menjadi upaya terakhir untuk mencegah kenaikan tarif terhadap barang-barang asal China.
Sebelumnya, pada Minggu (5/5), Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mulai menaikkan tarif menjadi 25 persen dari 10 persen terhadap barang-barang asal China senilai US$200 miliar pada Jumat (10/5).
“Saya pikir [rencana] Trump menaikkan tarif adalah risiko utama,” ujar Christophe Barraud, kepala strategi di Market Securities.
“Jika itu terjadi kita dapat membayangkan bahwa negosiasi akan gagal, menyiratkan beberapa bulan lagi ketidakpastian. Dengan ini, obligasi dan aset safe haven lainnya seperti yen, tampaknya akan mendapat manfaat dari situasi ini dalam waktu singkat,” tambahnya.
Menambah kegelisahan pasar adalah data perdagangan China yang menunjukkan kuatnya impor pada bulan April. Namun, pada saat uang sama kinerja ekspor Negeri Tirai Bambu tak terduga menurun.
“Ekspor China negatif. Ini menunjukkan bahwa ekonomi dunia tetap lesu,” tambah Barraud.
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode | Penurunan (persen) |
BMRI | -1,63 |
ASII | -1,66 |
BBNI | -2,23 |
BBRI | -0,71 |
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Kode | Kenaikan (persen) |
BBCA | +0,71 |
CPIN | +3,00 |
UNVR | +0,67 |
TPIA | +1,91 |
Sumber: Bloomberg