Bisnis.com, JAKARTA — Batu bara melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Selasa (7/5/2019) pascalibur panjang di China memperingati hari buruh nasional.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (7/5/2019), harga batu bara untuk kontrak September 2019 di bursa Zhengzhou telah jatuh selama 2 hari berturut-turut melemah 0,23% menjadi 607 yuan per ton. Sepanjang tahun berjalan, harga telah bergerak di zona hijau, menguat 6,64%.
Adapun, harga tertinggi berada pada level 613,6 yuan per ton pada perdagangan 30 April 2019 dan harga terendah di level 564,6 yuan per ton pada perdagangan 3 Januari 2019.
Analis Huatai Futures Sun Hongyuan mengatakan bahwa penurunan harga selain karena timbulnya kembali ketegangan geopolitik AS dan China, juga diakibatkan penurunan konsumsi harian batu bara.
"Perdagangan batu bara lesu karena libur panjang pekan lalu, dengan konsumsi batu bara harian oleh pembangkit listrik besar menurun," ujar Sun Hongyuan melalui risetnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/5/2019).
Berdasarkan data Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu bara China, penggunaan batu bara oleh enam pembangkit listrik utama China menurun sebesar 19% secara year on year, yaitu sebesar 548.600 ton pada perdagangan Senin (6/5/2019).
Baca Juga
Sementara itu, harga batu bara kontrak May 2019 di bursa Newcastle juga ditutup melemah 0,74% pada level US$86,95 per ton pada perdagangan Senin (6/5/2019).
Berbeda dengan kontrak batu bara di bursa Zhengzhou, harga batu bara di bursa Newcastle sepanjang tahun berjalan bergerak melemah 11,41%.