Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aliran Dana Asing Tembus Rp131 Triliun

Bank Indonesia mencatat aliran modal asing yang masuk hingga Kamis (02/05/2019) mencapai Rp131,1 triliun. Dana masuk ini ditopang olehh peningkatan aliran modal asing di pasar saham.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (dari kiri) bersiap menyerahkan buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No.32 kepada Mantan Gubernur BI Sjahril Sabirin dan Burhanuddin Abdullah, Anggota Komisioner LPS Destry Damayanti, Ketua Apindo Hariyadi B. Sukamdani, dan Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo, di sela-sela peluncuran buku KSK No.32, di Jakarta, Jumat (3/5/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (dari kiri) bersiap menyerahkan buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No.32 kepada Mantan Gubernur BI Sjahril Sabirin dan Burhanuddin Abdullah, Anggota Komisioner LPS Destry Damayanti, Ketua Apindo Hariyadi B. Sukamdani, dan Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo, di sela-sela peluncuran buku KSK No.32, di Jakarta, Jumat (3/5/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat aliran modal asing yang masuk hingga Kamis (02/05/2019) mencapai Rp131,1 triliun. Dana masuk ini ditopang olehh peningkatan aliran modal asing di pasar saham.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, aliran modal asing tersebut terdiri dari Rp66,3 triliun ke pasar surat berharga negara (SBN) dan Rp66,1 triliun ke pasar saham.

Aliran modal ke pasar saham tersebut meningkat besar dibandingkan tahun lalu yang masih tercatat net outflow senilai Rp51,9 triliun.

"Memang pada minggu lalu dari Rp66,1 triliun terbesar itu Rp50,1 triliun yang terkait dengan adanya realisasi investasi di sebuah bank," kata Perry, Jumat (03/05/2019).

Seperti diketahui, MUFG Ltd. mengakuisisi Bank Danamon dengan nilai transaksi sekitar Rp52 triliun pada akhir April lalu.

Sementara itu, aliran dana asing ke SBN hingga 2 Mei 2019 mencapai Rp66,3 triliun. Angka ini telah melebihi capaian pada periode yang sama tahun lalu yakni senilai Rp57,1 triliun.

"Ini menunjukkan suatu konfiden investor terhadap perekonomian Indonesia dan menariknya imbal hasil portofolio di Indonesia," tegas Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Tegar Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper