Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah lebih dari 1 persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (3/5/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 1,37 persen atau 87,57 poin ke level 6.286,85 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Kamis (2/5), IHSG ditutup dengan pelemahan 1,25 persen atau 80,93 poin di level 6.374,42.
Indeks mulai melanjutkan pelemahannya dengan dibuka turun 0,12 persen atau 7,67 poin di level 6.366,75 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.261,25 – 6.367,62.
Seluruh sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor industri dasar (-3,39 persen), properti (-1,86 persen), dan tambang (-1,61 persen).
Sebanyak 87 saham menguat, 306 saham melemah, dan 238 saham stagnan dari 631 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) yang masing-masing turun 19,72 persen dan 8,53 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG siang ini.
Tim analis Kresna Sekuritas memperkirakan pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini, akibat terbebani sentimen regional.
Dalam publikasi risetnya, tim analis Kresna Sekuritas menuliskan, indeks saham AS pada perdagangan Kamis (2/5) ditutup melemah (DJIA -0,46 persen, S&P500 -0,21 persen), menyusul pernyataan The Fed mengenai nihilnya kemungkinan pemangkasan suku bunga.
Indeks saham Eropa pada perdagangan kemarin juga ditutup melemah, dengan indeks DAX yang flat tetapi indeks FTSE100 turun 0,5 persen.
Pasar Asia pagi ini dibuka melemah mengikuti regional, dengan indeks KOSPI yang turun 0,3 persen. Sementara itu, pasar Jepang hari ini masih libur karena Golden Week, sedangkan pasar China juga masih libur karena memperingati Hari Buruh.
“Kami lihat sentimen regional secara keseluruhan adalah negatif untuk IHSG hari ini. Dari sisi teknikal, IHSG kami perkirakan bergerak melemah di rentang 6.320-6.390,” paparnya.
Sejumlah indeks saham lain di kawasan Asia ikut bergerak negatif siang ini, di antaranya indeks Kospi Korea Selatan (-0,69 persen), indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,31 persen), dan indeks SE Thailand (-0,14 persen).