Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Masih Cerna Komentar Powell, Wall Street Lanjutkan Pelemahan

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 122,35 poin atau 0,46 persen ke level 26.307,79, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 melemah 6,21 poin atau 0,21 persen ke 2.917,52, dan Nasdaq Composite turun 12,87 poin atau 0,16 persen ke 8.036,77.
Bursa AS./Reuters
Bursa AS./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat melemah lebih jauh dari rekor tertingginya pada perdagangan Kamis (2/5/2019) menyusul pelemahan saham energi dan investor terus mencerna komentar Gubernur Federal Reserve Jerome Powell.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 122,35 poin atau 0,46 persen ke level 26.307,79, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 melemah 6,21 poin atau 0,21 persen ke 2.917,52, dan Nasdaq Composite turun 12,87 poin atau 0,16 persen ke 8.036,77.

Sektor energi turun paling besar di antara sektor S&P utama lainnya dengan pelemahan 1,71 persen dan memperpanjang penurunannya baru-baru ini. Harga minyak AS turun lebih dari 2 persen di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan.

"Baik atau buruk, banyak investor telah dilatih untuk menanggapi penurunan minyak, di mana itu bisa berarti permintaan lemah dan, dengan demikian, kegiatan ekonomi juga lemah," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners, seperti dikutip Reuters.

Komentar Powell pada hari Rabu bahwa penurunan inflasi tahun ini dapat disebabkan oleh faktor sementara mengurangi harapan sejumlah investor bahwa bank sentral AS dapat menurunkan suku bunga.

Pelaku pasar menurunkan ekspektasi mereka pada penurunan suku bunga tahun ini setelah komentar Powell, dan saham jatuh, tetapi banyak investor mengatakan sikap Fed masuk akal.

"Saya tidak berpikir investor sedang mencari penurunan suku bunga saat ini. Dan kondisi ekonomi yang baik juga tidak selalu mengarah ke kenaikan suku bunga," kata Forrest.

Indeks S&P 500 yang baru-baru ini mencatat rekor tertinggi juga dapat memberikan alasan bagi investor untuk berhenti.

“Saham telah berkinerja sangat baik dan kantong pelaku pasar berlebihan. Biasanya ketika pasar bergerak secepat itu, sedikit kehati-hatian muncul," kata Quincy Krosby, kepala analis pasar di Prudential Financial.

Dengan musim laporan pendapatan kuartal pertama hampir berakhir, investor mencari katalis baru seperti perkembangan perdagangan AS dan China dan data ekonomi.

Pasar juga sedang menunggu data non-farm payrolls Departemen Tenaga Kerja pada hari Jumat yang diharapkan menunjukkan penambahan pekerjaan lebih sedikit bulan lalu dibandingkan dengan Maret.

Lebih dari 350 perusahaan pada indeks S&P 500 telah merilis laporan keuangan kuartal pertama. Analis saat ini memperkirakan pendapatan naik 0,7 persen, dibandingkan dengan penurunan 2 persen yang diperkirakan pada awal April, menurut data IBES Refinitiv.

Di antara saham yang menguat, Qualcomm Inc naik 0,9 persen setelah analis mengatakan produsen chip itu berada di posisi yang baik di ruang jaringan 5G bahkan saat perusahaan memperkirakan penjualan kuartal saat ini mengecewakan.

Di sisi lain, Dow Inc, divisi bahan kimia komoditas dari DowDuPont Inc, turun 6,1 persen setelah melaporkan penurunan pendapatan inti.

Sementara itu, saam Kellogg Co turun sekitar 3,4 persen setelah produsen sereal dan makanan ringan ini mengatakan akan mengganti kepala keuangannya dan melaporkan penurunan pendapatan kuartal pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper