Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lebih dari 1 persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (2/5/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 1,06 persen atau 68,75 poin ke level 6.386,6 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (30/4), IHSG ditutup menguat 0,46 persen atau 29,46 poin di level 6.455,35.
Sebelum berbalik melemah, indeks sempat melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik tipis 0,04 persen atau 2,77 poin di level 6.458,12 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.386,50 – 6.465,77.
Seluruh sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor properti (-1,63 persen), industri dasar (-1,58 persen) dan finansial (-1,37 persen).
Sebanyak 127 saham menguat, 267 saham melemah, dan 238 saham stagnan dari 632 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing turun 19,77 persen dan 1,43 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG siang ini.
Dalam riset hariannya, Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan melemah di kisaran 6.374-6.459 pada perdagangan hari ini, menyusul pelemahan yang dialami bursa Wall Street Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan Rabu (1/5/2019), bursa saham AS ditutup melemah setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan komentar yang tampaknya mengurangi harapan pemangkasan suku bunga tahun ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 162,77 poin atau 0,61 persen di level 26.430,14, indeks S&P 500 melemah 22,1 poin, atau 0,75 persen menjadi 2.923,73, dan Nasdaq Composite ditutup turun 45,75 poin atau 0,57 persen di 8.049,64.
Setelah pertemuan kebijakan The Fed yang berakhir Rabu (1/5) memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya di kisaran 2,25 persen-2,50 persen, Powell mengatakan kepada wartawan bahwa sikap kebijakan saat ini sudah tepat.
“Tidak ada alasan kuat untuk [suku bunga] bergerak naik ataupun turun,” tutur Powell, seperti dikutip Bloomberg.
Pelaku pasar mulai pun mulai memangkas proyeksi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebelum akhir tahun.
"Fakta bahwa dia [Powell] pada dasarnya mengatakan 'kita tidak lebih dekat dengan langkah pemangkasan [suku bunga] ketimbang sebelumnya' telah menyebabkan aksi jual,” ujar Michael Antonelli, seorang analis pasar, seperti dikutip Reuters.
Sejumlah indeks saham lain di kawasan Asia Tenggara ikut bergerak negatif siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,57 persen) dan indeks FTSE Malay KLCI (-0,33 persen).