Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten konstruksi pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mencatatkan penurunan pendapatan usaha pada kuartal I/2019 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, seiring dengan banyaknya proyek yang telah selesai pada 2018.
Direktur Keuangan dan Strategi Waskita Karya (WSKT) Haris Gunawan menjelaskan pada 2018, perseroan fokus pada penyelesaian proyek-proyek besar terutama pada proyek jalan tol yang ditargetkan dapat selesai pada tahun tersebut. Sementara itu, tahun ini, proyek-proyek besar perseroan telah selesai.
Oleh karena itu, pendapatan usaha pada 3 bulan pertama 2019 turun 30 persen dibandingkan pendapatan usaha pada kuartal I/2018, menjadi Rp8,68 triliun.
"Terutama pada kuartal I/2018, perseroan fokus pada penyelesaian proyek jalan tol yang dapat dioperasikan pada Lebaran 2018," katanya, Senin (29/4/2019).
Lebih lanjut, menyusutnya pendapatan usaha berimbas terhadap laba bersih perseroan. Laba bersih yang dibukukan terpangkas 54,18 persen secara tahunan menjadi Rp795 miliar.
Baca Juga
Haris menerangkan laba bersih juga tertekan karena proses divestasi perseroan yang tertunda, dari target semula pada kuartal I/2019 menjadi semester II/2019.
"Serta adanya dampak atas operasional dan beberapa proyek tol yang sudah beroperasi," tambahnya.
Meski pendapatan dan laba tertekan pada kuartal I/2019, perseroan optimistis dapat mencapai target kinerja yang telah dipatok sebelumnya. WSKT menargetkan perolehan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp54,13 triliun dan Rp4,1 triliun sepanjang tahun ini.