Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Milik Tommy Soeharto Berencana IPO

Perusahaan holding investasi milik Tommy Soeharto, PT Berkarya Makmur Sejahtera berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) sebagai rencana pengembangan dalam jangka panjang.

Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan holding investasi milik Tommy Soeharto, PT Berkarya Makmur Sejahtera berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) sebagai rencana pengembangan dalam jangka panjang.

Insya Allah, saya juga sudah membicarakan dengan Pak Tommy, ke depannya kami mengincar kesempatan IPO [Initial Public Offering],” ujar Direktur Utama PT Berkarya Makmur Sejahtera Milasari Kusumo Anggraini kepada Bisnis.com akhir pekan lalu.

Namun demikian, jika perusahaan listing biasanya mengincar investor utama atau golongan menengah ke atas, PT Berkarya Makmur Sejahtera akan melakukan hal berbeda. Perusahaan justru akan melepas saham dengan mengikutsertakan petani dan UKM yang menjadi mitra.

Saat ini, perseroan menggandeng kemitraan dengan petani dan UKM melalui unit usaha distribusi pangan, yaitu Goro. Pusat grosir tersebut sudah hadir di lima kota, yakni Cibubur, Bandung, Wonosobo, Surabaya, dan Papua.

“Goro juga menjadi mitra 69 warung, dan lebih dari 300 komunitas di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Milasari menjelaskan, selain di bisnis pangan melalui Goro, perusahaan akan berekspansi bisnis properti melalui kerja sama dengan investor asal Dubai, Bin Zayed Group. Pada pekan pertama April 2019, Bin Zayed menyetujui perjanjian investasi US$3 miliar—US$5 miliar, atau sekitar Rp42 triliun—Rp70 triliun.

Dengan dana tersebut, perseroan akan mengembangkan lini bisnis properti, khususnya rumah murah, dan energi terbarukan. Tak tanggung-tanggung, jumlah unit rumah murah yang dibangun ditargetkan mencapai 500.000—1 juta per tahun.

Skema kerja sama dengan Bin Zayed bisa memakai PT Berkarya Makmur Sejahtera atau membentuk anak usaha PT Berkarya Makmur Sejahtera Properti. Strategi kolaborasi akan dimatangkan kedua belah pihak dalam tiga bulan ke depan.

Menurut Milasari, model bisnis PT Berkarya Makmur Sejahtera lebih ke arah investment holding. Jadi nanti akan ada dibawah-bawahnya yang perusahaan related sesuai lini bisnisnya.

“Ini semua sedang dibentuk satu per satu, karena kita harus fokus dan legalitasnya harus jelas. Saat ini sudah ada pangan dan papan [properti], ke depannya kita akan menuju ke kesehatan,”.

Dia menyampaikan, perseroan ingin menjalankan bisnis kebutuhan dasar yang terintegrasi. Setelah sektor pangan, papan, dan kesehatan, nantinya perusahan akan berekspansi ke sektor pendidikan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper