Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengolahan biji kakao, PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. sukses mencetak laba bersih Rp76 miliar pada 2018, setelah membukukan rugi bersih sebesar Rp31,48 miliar pada 2017.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian 2018, emiten dengan kode saham BTEK ini mencetak penjualan sebesar Rp890,05 miliar atau tumbuh 0,33% dibandingkan dengan penjualan pada tahun sebelumnya sebesar Rp887,14 miliar.
Adapun, laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp76 miliar pada 2018, berbalik untung setelah mencetak rugi bersih Rp31,48 miliar pada tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Bumi Teknokultura Unggul Dhanny Cahyadi mengatakan, kinerja yang berbalik untung pada tahun lalu didorong oleh divestasi anak perusahaan dan laba selisih kurs.
Pada 29 Juni 2018, anak perusahaan dalam bidang kayu, PT Bangun Kayu Irian dan PT Mitra Pembangunan Global didivestasi kepada pihak ketiga. Perseroan memperoleh laba atas pelepasan entitas anak sebesar Rp85,96 miliar.
Sepanjang tahun lalu, perseroan juga memperoleh laba selisih kurs sebesar Rp27,37 miliar. Penjualan ekspor memang memberikan kontribusi terbesar yakni 98,12% terhadap penjualan perseroan atau sebesar Rp873,29 miliar. Sedangkan, lainnya berasal dari kayu bulat log sebesar Rp4,38 miliar dan penjualan dalam negeri sebesar Rp12,37 miliar. "Faktor pendorong laba bersih adalah divestasi anak perusahaan dan laba kurs," katanya baru-baru ini.
Perseroan memasang target penjualan tumbuh 15% pada tahun ini. Jika mengacu pada angka tersebut, maka BTEK mengincar penjualan sebesar Rp1,02 triliun pada 2019. "Target [penjualan 2019] kami masih sama," imbuhnya.