Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kegiatan dan Biaya Eksplorasi Aneka Tambang (ANTM) Maret 2019

PT Aneka Tambang Tbk. melakukan kegiatan eksplorasi pada Maret 2019 dengan fokus kepada komoditas emas, nikel, dan bauksit dengan jumlah pengeluaran preliminary senilai Rp4,44 miliar.
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. melakukan kegiatan eksplorasi pada Maret 2019 dengan fokus kepada komoditas emas, nikel, dan bauksit dengan jumlah pengeluaran preliminary senilai Rp4,44 miliar.

Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang (Antam) Aprilandi H. Setia menuturkan kegiatan eksplorasi emas dilakukan di Pongkor, Cibaliung dan tinjauan ke beberapa daerah prospek pada Maret 2019. Di Pongkor misalnya, kegiatan yang dilakukan yakni pemodelan geologi, face mapping, dan pengeboran.

“Total biaya eksplorasi preliminary emas Antam pada Maret 2019 mencapai Rp2,1 miliar,” jelasnya dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dikutip Bisnis, Sabtu (13/4/2019).

Untuk komoditas nikel, Aprilandi menyebut eksplorasi dilakukan di Pomalaa dan Tapunopaka, Waylukum, serta tinjauan ke beberapa daerah prospek. Total biaya eksplorasi preliminary yang dikeluarkan untuk nikel oleh emiten berkode saham ANTM itu senilai Rp2,2 miliar pada Maret 2019.

Sementara itu, eksplorasi bauksit ANTM dilakukan di daerah Tayan, Kalimantan Barat (Kalbar). Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp142,08 juta pada Maret 2019.

Sebagai catatan, perseroan mengantongi pendapatan Rp25,24 triliun pada 2018. Realisasi itu melonjak 99,48% dari Rp12,65 triliun pada 2017.

Dari situ, emiten tambang milik negara tersebut mengamankan laba bersih Rp874,42 miliar pada akhir 2018. Pencapaian tersebut naik 540,6% dari Rp136,5 miliar pada 2017.

Pada tahun lalu, komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan ANTM dengan Rp16,69 triliun atau 66% dari total penjualan bersih.

Adapun penjualan bersih secara keseluruhan tercatat tumbuh 126% secara tahunan. Total penjualan emas senilai Rp7,37 triliun pada 2017.

Posisi kontributor terbesar kedua ditempati oleh produk feronikel dengan Rp4,66 triliun. Nilai itu setara dengan 18% dari total penjualan bersih 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper