Bisnis.com, JAKARTA — Stok minyak kelapa sawit Malaysia dilaporkan turun hingga di bawah 3 juta ton per Maret 2019. Penurunan stok hingga kurang dari 3 juta ton merupakan pertama kalinya sejak Oktober 2018.
Data dari Dewan Minyak Sawit Malaysia atau Malaysian Palm Oil Board (MPOB) menunjukkan bahwa persediaan sawit di Malaysia, produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia, per Maret telah mencapai 2,92 juta ton. Jumlah stok tersebut turun 4,6% dari 3,04 juta ton stok per Februari 2019 (month to month).
Kondisi stok yang berkurang diyakini dapat mendukung harga acuan sawit, yang telah naik lebih dari 5% sepanjang bulan ini. Selain itu, harga sawit juga akan turut terdongkrak oleh peningkatan ekspor yang per Maret 2019 telah mencapai 1,62 juta ton. Peningkatan ekspor tersebut mencapai 22,4% dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan merupakan yang terkuat dalam 6 bulan terakhir.
Seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur mengatakan bahwa harga rendah dan momen jelang musim Ramadan telah mendorong aktivitas permintaan minyak kelapa sawit oleh para pembeli.
“Ekspor cukup baik karena pembelian India. Musim panas ini dan bulan depan di India, mereka cenderung membeli lebih banyak [minyak sawit]. Beberapa ekspor juga karena [permintaan] Ramadan,” katanya dikutip dari Bloomberg, Rabu (10/4/2019).
Ramadan, yang dimulai pada awal Mei tahun ini, meningkatkan penggunaan minyak sawit untuk makanan dan keperluan memasak. Para importir biasanya membeli minyak nabati ini 1 hingga 2 bulan sebelum masuk bulan tersebut.