Bisnis.com, JAKARTA – Indeks S&P 500 dan Nasdaq berbalik ke zona positif pada akhir perdagangan Senin (8/4/2019), dengan kenaikan tertahan oleh jatuhnya sektor industri karena investor bersiap menjelang musim laporan pendapatan kuartal pertama.
Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 83,97 poin atau 0,32% ke level 26.341,02, sedangkan indeks S&P 500 naik 3,03 poin atau 0,10% ke level 2.895,77 dan Nasdaq Composite menguat 15,19 poin atau 0,19% ke 7.953,88.
Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, enam ditutup menguat, dipimpin oleh sektor energi yang mendapat dorongan dari kenaikan harga minyak mentah. Di sisi lain, sektor utilitas dan industri menjadi penekan terbesar berdasarkan persentase.
analis pasar senior di Allianz Investment Management, Charlie Ripley mengatakan pergerakan saham telah memasuki siklus akhir setelah berekspansi dan menguat dalam waktu yang lama.
"Biasanya, kita melihat ekuitas berkinerja baik menjelang akhir siklus,” lanjutnya.
Bank-bank besar dijadwalkan untuk merilis laporan keuangan kuartal pertama di akhir pekan ini dan analis memperkirakan penurunan laba 2,3% perusahaan di indeks S&P 500 pada kuartal pertama, menurut data Refinitiv.
Investor juga bergulat dengan meningkatnya tanda-tanda perlambatan ekonomi global.
"Di atas pikiran investor adalah narasi pertumbuhan yang melambat dan apakah ekonomi menuju resesi," tambah Ripley.
Saham Boeing turun 4,4% sekaligus menarik indeks Dow Jones melemah setelah perusahaan mengatakan akan memangkas produksi pesawat 737 Max hampir 20%.
Pelemahan Boeing turut membebani pemasok komponen produsen pesawat ini. Spirit AeroSystems dan Triumph Group mengakhiri sesi masing-masing dengan pelemahan 5,1% dan 6,2%.
Sektor industri juga tertekan oleh General Electric Co yang anjlok 5,2% setelah J.P.Morgan menurunkan peringkat saham konglomerasi ini menjadi "underweight".
Di sisi lain, saham New Age Beverage Corp melonjak 38,6% di tengah berita bahwa perusahaan akan memperluas merek teh dan kopi Marley dengan Walmart Inc.
Sementara itu, saham Snap Inc menguat 3,6% setelah RBC Capital Markets meningkatkan rating saham menjadi "outperform."