Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengolahan daging, PT Sentra Food Indonesia Tbk. (FOOD) dan PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF) mengincar pertumbuhan penjualan dua digit pada 2019.
Berdasarkan laporan keuangan di BEI, BEEF mencetak penjualan bersih sebesar Rp895,93 miliar pada 2018, naik 5,84% dibandingkan dengan penjualan pada 2017 sebesar Rp846,49 miliar. Adapun, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp29,72 miliar, naik tipis sebesar 0,38% secara tahunan.
Sementara itu, FOOD membukukan penjualan bersih sebesar Rp122,06 miliar pada 2018, naik 21,72% dari realisasi tahun sebelumnya sevesar Rp100,27 miliar. Penjualan banyak berasal dari segmen daging olahan sebesar 63,26% terhadap penjualan 2018, diikuti daging segar sebesar 38,66%. Adapun, eliminasi sebesar 1,92% terhadap penjualan tahun lalu.
Penjualan daging olahan naik 10,13% menjadi Rp77,22 miliar. Sedangkan, penjualan daging segar naik 53,65% menjadi Rp47,18 miliar. Sementara itu, eliminasi tercatat Rp2,35 miliar. Laba sebelum penyesuaian proforma yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,12 miliar pada 2018, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya sebesar Rp335,04 juta.
Direktur Utama Estika Tata Tiara Yustinus Sadmoko menjelaskan, pertumbuhan penjualan pada tahun lalu bukan berasal dari kenaikan harga jual rata-rata. Penjualan ditopang dari produk bernilai tambah seperti sosis, daging sapi cincang, dan Kipao.
"Produk bervariasi. Tidak ada kenaikan harga yang signifikan pada tahun lalu," katanya pada Jumat (5/4/2019).
Yustinus mengatakan, perseroan optimistis dapat mengejar target penjualan sebesar Rp1,4 triliun pada tahun ini. Target tersebut meningkat signifikan sebesar 56,26% secara tahunan. Adapun, target laba bersih yang diincar sebesar Rp80 miliar sepanjang tahun ini.
Guna mengejar target itu, emiten dengan kode saham BEEF ini sedang menyiapkan pusat distribusi di sejumlah kota besar. Pada semester I/2019, perseroan berharap dapat membangun 3 pusat distribusi yakni di Palembang, Surabaya, dan 1 kota di Kalimantan.
Sepanjang tahun ini, distributor daging Pizza Hut dan Hokben itu, menargetkan dapat memiliki 10 pusat distribusi. Di samping itu, penambahan kapasitas produksi perseroan yang berasal dari dana IPO pada awal tahun ini, juga mulai berjalan.
"Target masih on the track. Kami sedang siapkan hub distribusi di kota-kota besar di Indonesia," imbuhnya.
Lebih lanjut, Corporate Secretary Sentra Food Indonesia Karina Larasari Putri mengatakan, strategi pemasaran yang efektif dan efisien, serta variasi produk mendorong pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada tahun lalu. Emiten dengan kode saham FOOD itu, optimistis dapat melanjutkan pertumbuhan kinerja pada tahun ini.
Peseroan memasang target penjualan sebesar Rp150 miliar pada 2019, tumbuh 22,89% dibandingkan realisasi pada tahun lalu. Guna mengejar target tahun ini, FOOD fokus menjaga kualitas dan melakukan pengembangan produk baru, serta terus menggali peluang pasar.
"Target pendapatan 2019 diharapkan kurang lebih Rp150 miliar atau diharapkan meningkat sekitar 23 % dibandingkan dengan tahun 2018," katanya pada Jumat (5/4/2019).
Pada perdagangan Jumat (5/4/2019) pukul 15:20, saham BEEF berada di level Rp204, turun 12 poin atau melemah 5,56%. Sedangkan, dalam sebulan terakhir, saham BEEF menguat 2%.
Saham BEEF saat ini diperdagangkan pada PER 12,75 kali dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp384,40 miliar. BEEF resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Januari 2019.
Adapun, saham FOOD berada di level Rp199, naik 1 poin atau menguat 0,51%. Meski demikian, dalam sebulan terakhir, saham FOOD terkoreksi 16,39%.
Saham FOOD saat ini diperdagangkan pada PER 99,50 kali dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp129,35 miliar. FOOD resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Januari 2019.