Bisnis.com, JAKARTA — Laba bersih PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. pada 2018 mengalami penurunan 7,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pendapatan konsolidasi emiten berkode saham MIKA tersebut pada 2018 yakni Rp2,71 triliun, dengan Rp261 miliar kontribusi dari Rumah Kasih Indonesia, meningkat 8,71% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp2,49 triliun.
Adapun, total kunjungan rawat jalan adalah 2,18 juta pasien pada 2018 dengan 444.000 kunjungan dari Rumah Kasih Indonesia, meningkat 18,63% dibandingkan dengan 2017 yakni 1,84 juta pasien.
Total penerimaan pasien rawat inap pada 2018 sebanyak 162.000 pasien untuk, termasuk 55.000 di antaranya penerimaan rawat inap dari Rumah Kasih Indonesia, meningkat 32,10% dibandingkan dengan 2017 sebanyak 123.000.
Sementara itu, rasio keterisian tempat tidur pada 2018 adalah 53,7% dibandingkan dengan 2017 58,3%, menurun 4,6%. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya tambahan 87 tempat tidur di Mitra Keluarga Gading Serpong dan 33 tempat tidur di Rumah Kasih Indonesia yang menambah jumlah tempat tidur operasional dari 2.459 tempat tidur menjadi 2.492 tempat tidur.
EBITDA MIKA pada 2018 tercatat Rp960 miliar, meningkat 5,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp910 miliar. Sementara itu, laba bersih perseroan pada 2018 adalah Rp659 miliar, terkoreksi 7,1% dibandingkan dengan 2017 Rp709 miliar.
Penurunan tersebut karena perseroan memiliki kas yang lebih rendah terkait dengan ekspansi rumah sakit dan akuisisi Grup Kasih pada akhir 2017, yang berdampak pada penurunan pendapatan bunga .
Rustiyan Oen, Chief Executive Officer Mitra Keluarga mengatakan bahwa perseroan mempertahankan pertumbuhan yang kuat dalam hal pendapatan, terutama terkait dengan kinerja penjualan rumah sakit yang telah melayani pasien JKN.
Dia menambahkan Penetrasi JKN di Indonesia terus meningkat dan pendaftaran ke program ini telah mencapai 83% pada akhir 2018. Pada akhir 2018, 12 rumah sakit Mitra Keluarga telah melayani pasien JKN dari total 20 rumah sakit.
“Di masa depan akan ada dua rumah sakit Mitra Keluarga tambahan yang akan menjadi penyedia BPJS,” ujarnya dalam keterangan resmi perseroan.
Sementara itu, Investor Relation Mitra Keluarga Karyasehat Aditya Widjaja mengatakan bahwa perseroan optimistis akan meraih hasil yang lebih positif pada tahun ini.
Pasalnya, dalam tiga bulan pertama tahun ini, perseroan mencatat adanya kenaikkan jumlah pasien rawat inap di sejumlah rumah sakit Mitra Keluarga. “Wabah penyakit demam berdarah membuat jumlah pasien rawat inap di sejumlah rumah sakit mitra keluar meningkat, namun untuk detilnya kami belum bisa berikan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (1/4/2019).