Bisnis.com, JAKARTA – Gereget bursa saham global mengendur pada perdagangan sore ini, Selasa (2/4/2019), akibat terbebani sejumlah isu negatif seperti kebuntuan soal kesepakatan Brexit di Parlemen Inggris.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 turun 0,1% pada pukul 9.47 pagi waktu London (pukul 15.47 WIB). Adapun futures pada indeks S&P 500 di bursa Wall Street Amerika Serikat turun 0,1%.
Sementara itu, indeks MSCI Asia Pacific turun kurang dari 0,05% dan indeks MSCI Emerging Market naik 0,1% ke level tertinggi dalam sekitar delapan bulan.
Pasar saham global memulai pekan ini dengan pijakan yang kuat didorong spekulasi para pelaku pasar atas kebijakan moneter yang lebih longgar oleh bank-bank sentral dunia.
Namun, sentimen pasar tetap terbebani sejumlah risiko, termasuk pertumbuhan Eropa yang melambat, perdebatan elite politik di Inggris yang berujung pada kebuntuan soal kesepakatan Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa), serta konflik dagang AS-China yang masih tak pasti.
Pada Senin (1/4/2019), Parlemen Inggris kembali gagal mencapai kesepakatan mayoritas terkait rencana alternatif Brexit, sehingga menimbulkan ketidakjelasan sebelum negara itu memisahkan diri dari Uni Eropa dalam batas waktu sekitar dua pekan ke depan.
Uni Eropa telah menetapkan batas waktu 12 April bagi Inggris untuk menyetujui persyaratan pemisahan diri seperti yang diajukan Perdana Menteri Theresa May, kecuali ada alternatif jika tidak ingin rencana itu gagal.
Anggota Parlemen Inggris sebelumnya sudah tiga kali menolak kesepakatan soal Brexit. Menteri urusan Brexit Steve Barclay mengisyaratkan bahwa pemerintah sepakat untuk dilakukan voting lanjutan pekan ini dan menghindari penundaan lebih lama untuk Brexit.
“Tampaknya anggota parlemen Inggris ingin menghindari Brexit tanpa kesepakatan dengan segala cara, tetapi mereka tidak memilih salah satu alternatif dan waktu semakin habis,” ujar pakar strategi DZ Bank Daniel Lenz, dikutip Reuters.
Di sisi lain, harga Bitcoin dikabarkan melonjak ke level tertingginya sejak akhir November. Menurut data Bloomberg, harga Bitcoin naik 14% dan diperdagangkan di level US$4.718,39 pada pukul 9.38 pagi waktu London.
Harga mata uang kripto terpopuler ini bahkan sempat menembus level US$5.000 sekaligus meningkatkan nilai aset-aset digital yang dilacak CoinMarketCap.com sebesar sekitar US$17 miliar dalam kurang dari satu jam.
"Pasar Bitcoin dan pasar kripto secara umum terus relatif kecil dibandingkan dengan pasar lainnya. Ini [Bitcoin] masih sangat tergantung pada gelombang antusiasme. Saya tidak berpikir [lonjakan] hari ini istimewa,” ujar Jehan Chu, managing partner di perusahaan investasi blockchain Kenetic Capital.