Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Spekulasi Soal Brexit Dorong Bursa Eropa Menguat

Bursa Eropa menguat pada perdagangan Rabu (13/3/2019), didorong spekulasi bahwa anggota parlemen Inggris akan memilih untuk menolak Brexit tanpa kesepakatan.
Indeks Stoxx 600/Reuters
Indeks Stoxx 600/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa menguat pada perdagangan Rabu (13/3/2019), didorong spekulasi bahwa anggota parlemen Inggris akan memilih untuk menolak Brexit tanpa kesepakatan.

Berdasarkan data Reuters, indeks saham Stoxx 600 Eropa ditutup menguat 0,6% sedangkan indeks FTSE 100 London naik 0,1%.

Parlemen Inggris dengan tegas menolak amandemen kesepakatan Brexit antara Perdana Menteri Theresa May dan Uni Eropa dalam voting pada Selasa malam (12/3/2019).

Hasil ini memaksa parlemen mengadakan voting putaran baru pada Rabu (13/3/2019) waktu setempat untuk memutuskan apakah akan mendukung Brexit tanpa kesepakatan atau mengupayakan penundaan di menit-menit terakhir untuk proses tersebut.

“Saya pikir pasar dapat melihat bahwa hari ini [Rabu] parlemen akan memberikan suara menentang [Brexit] tanpa kesepakatan,” kata Duncan Weldon, asset allocation strategist di Legal & General Investment. Tetapi investor jauh dari kata gembira.

“Saya pikir banyak orang yang tidak harus berinvestasi di Inggris sedang menunggu saat ini,” tambahnya.

Bursa saham Eropa lebih cenderung mendapat dorongan dari lonjakan harga minyak mentah yang menopang indeks minyak & gas pada STOXX 600 naik 1,6% ke level tertingginya dalam empat bulan.

Namun, laporan kinerja keuangan dari sejumlah perusahaan mengecewakan.

Saham pemilik Zara, Inditex, turun 4,5% setelah menerbitkan laproan laba tahunan yang sedikit di bawah ekspektasi analis dan mengumumkan lebih banyak penutupan toko daripada yang diperkirakan.

"Proses penyesuaian toko mereka mengejutkan para investor dan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan," ujar Alistair Wittet, manajer portofolio ekuitas Eropa di Comgest, yang memiliki 11,19 juta saham di Inditex dan merupakan investor terbesar ke-13 menurut data Refinitiv.

"Itu secara alami agak membebani pertumbuhan penjualan dalam jangka pendek, tapi saya pikir itu strategi yang tepat dalam jangka panjang,” terangnya.

Selain itu saham Adidas Jerman turun 2,4% setelah mengumumkan masalah rantai pasokan akan memukul pertumbuhan penjualannya pada paruh pertama 2019, terutama di Amerika Utara.

Sementara itu, saham Wirecard membukukan penurunan terburuk di Eropa, sebesar 6,6%, setelah menghentikan seorang karyawan akuntansi di Singapura di tengah tuduhan penipuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper