Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Rontok Usai Dua Hari Reli

Harga karet di bursa Tokyo dan Shanghai kompak tergelincir dari penguatannya dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (13/3/2019).
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan, Selasa (8/1/2019)./Antara-Nova Wahyudi
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan, Selasa (8/1/2019)./Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di bursa Tokyo dan Shanghai kompak tergelincir dari penguatannya dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (13/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Agustus 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melorot 1,05% atau 2,10 poin di level 197,10 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (12/3/2019), harga karet kontrak Agustus masih mampu melanjutkan penguatannya dengan berakhir naik 1,01% atau 2 poin di level 199,20 yen per kg.

Harga karet mulai tergelincir ketika dibuka turun 0,05% atau 0,10 poin di posisi 199,910 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, harga karet bergerak di level 196,70 – 197,50.

Di Shanghai Futures Exchange, harga karet untuk kontrak teraktif Mei 2019 juga berakhir di zona merah dengan melemah 0,66% atau 80 poin di level 12.110 yuan per ton, setelah ditutup menguat 0,37% atau 45 poin di posisi 12.190 pada perdagangan Selasa.

Reli harga karet di Tokyo dan Shanghai memudar ketika investor menantikan keputusan yang pasti soal penyelesaian konflik perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Seorang perunding perdagangan dari pihak Presiden Donald Trump mengatakan AS harus menjaga opsi kenaikan tarif terhadap impor China sebagai cara untuk memastikan bahwa China memenuhi perjanjian perdagangan yang dapat dituntaskan dalam hitungan pekan.

Perkembangan maupun isu seputar perundingan perdagangan antara dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut dapat berdampak pada pasar global, khususnya harga komoditas terkait dengan prospek permintaan.

Investor juga menantikan data penjualan ritel dan produksi industri China yang dijadwalkan rilis pekan ini. Di Jepang, pasar menantikan pernyataan Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda pada Jumat (15/3) setelah menggelar pertemuan kebijakan moneter.

Penguatan harga karet sebelumnya mendapat dorongan dari sejumlah sentimen di antaranya harga minyak mentah, dukungan sejumlah negara produsen utama, dan pelemahan nilai tukar yen Jepang.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April 2019 hari ini diperdagangkan di level US$57,25 per barel dengan penguatan 0,67% pukul 14.54 WIB, setelah berakhir naik 0,14% di level US$56,87 per barel pada perdagangan Selasa (12/3/2019).

Pada saat yang sama, harga minyak Brent untuk pengiriman Mei 2019 lanjut menguat 0,43% atau 0,29 poin ke level US$66,96 per barel, setelah ditutup naik 0,14% di posisi 66,67 kemarin.

Di sisi lain, nilai tukar yen terpantau terapresiasi 0,04 poin atau 0,04% ke level 111,31 yen per dolar AS pukul 14.29 WIB, setelah berakhir melemah 0,13% atau 0,24 poin di posisi 111,35 pada Selasa (12/3).

Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2019 di Tocom

Tanggal                             

Harga (Yen/Kg)              

Perubahan

13/3/2019

197,10

-1,05%

12/3/2019

199,20

+1,01%

11/3/2019

197,20

+0,10%

8/3/2019

197,00

-0,96%

7/3/2019

198,90

-2,79%

Sumber: Bloomberg  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper