Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Jepang Dihantam Aksi Profit Taking & Brexit

Bursa saham Jepang tergelincir ke zona merah dan berakhir melemah hampir 1% pada perdagangan hari ini, Rabu (13/3/2019), setelah mampu menguat dua sesi perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Bursa saham Tokyo Jepang.
Bursa saham Tokyo Jepang.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang tergelincir ke zona merah dan berakhir melemah hampir 1% pada perdagangan hari ini, Rabu (13/3/2019), setelah mampu menguat dua sesi perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Indeks Topix ditutup melemah 0,84% atau 13,41 poin di level 1.592,07 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada Selasa (12/3), Topix masih mampu menguat dengan berakhir naik 1,52% atau 24,04 poin di posisi 1.605,48.

Saham Murata Manufacturing Co. Ltd. dan KDDI Corp. yang masing-masing turun 3,99% dan 2,76% menjadi penekan utama pelemahan Topix hari ini.

Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 berakhir melemah 0,99% atau 213,45 poin di level 21.290,24, setelah ditutup menanjak 1,79% atau 378,60 poin di level 21.503,69 pada perdagangan kemarin.

Dari 225 saham yang diperdagangkan pada indeks Nikkei, 33 saham menguat, 185 saham melemah, dan 7 saham stagnan. Saham FamilyMart UNY Holdings Co. Ltd. (-4,23%), Fast Retailing Co. Ltd. (-0,85%) dan KDDI Corp. (-2,76%) menjadi penekan utamanya.

Bursa saham Jepang mematahkan reli penguatannya saat investor mencermati perkembangan Brexit. Investor juga tampak mengambil untung setelah Topix membukukan kenaikan dua hari terbesarnya dalam sebulan pada Selasa (12/3).

Saham produsen barang elektronik dan penyedia telekomunikasi menjadi penekan terbesar pada Topix menjelang berlangsungnya voting putaran baru di parlemen Inggris pada Rabu (13/3) waktu setempat.

Para anggota parlemen akan memutuskan apakah akan membiarkan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) tanpa kesepakatan atau memberi kesempatan untuk menunda Brexit dengan harapan memperoleh kesepakatan yang lebih baik.

“Sangat mudah bagi pasar untuk mengambil untung karena reli pada Selasa terlalu cepat,” ujar Seiki Orimi, pakar strategi investasi senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., Tokyo.

“Banyak orang berpikir bahwa Inggris mungkin memutuskan untuk menunda Brexit tetapi tidak jelas apakah Uni Eropa akan menerimanya, sehingga membuat investor berhati-hati tentang kemungkinan gejolak ekonomi,” tambahnya.

Pamor yen yang memiliki sifat sebagai safe haven di tengah kekhawatiran geopolitik pun terangkat siang ini. Nilai tukar yen terapresiasi 0,04 poin atau 0,04% ke level 111,31 yen per dolar AS pukul 14.29 WIB, setelah berakhir melemah 0,13% atau 0,24 poin di posisi 111,35 pada Selasa (12/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper