Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panorama Sentrawisata (PANR) Berencana Terbitkan Obligasi Rp400 miliar

PT Panorama Sentrawisata Tbk. berencana menerbitkan obligasi senilai Rp400 miliar sampai dengan jangka waktu penerbitan 2021.
PT Panorama Sentrawisata Tbk/istimewwa
PT Panorama Sentrawisata Tbk/istimewwa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Panorama Sentrawisata Tbk. berencana menerbitkan obligasi senilai Rp400 miliar sampai dengan jangka waktu penerbitan 2021.

Berdasarkan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia Rabu (13/3/2019), rencana penerbitan obligasi tersebut dicetuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada Rabu (6/3/2019) dengan dihadiri oleh Dewan Direksi Daniel Martinus dan Komisaris Independen Toni Setioko.

Namun, dalam laporan itu belum disebutkan tujuan penggunaan dananya. Selain obligasi, PANR juga akan meminjam sejumlah dana ke lembaga keuangan, bank, ataupun lembaga keuangan non bank dengan menjaminkan kekayaan perseroan.

“Agenda rapat ketiga juga menyetujui untuk menjaminkan kekayaan perseroan, baik benda tetap ataupun bergerak untuk rencana penerbitan obligasi,” mengutip laporan tersebut, Rabu (13/3/32019).

Selain itu rencana strategis PANR lainnya adalah melakukan efisiensi melalui penggunaan IT untuk mendukung hubungan internal. Adapun, bisnis pariwisata saat ini masih terdampak bencana alam yang terjadi pada tahun lalu. Emiten bersandi saham PANR juga terkena dampak dari erupsi Gunung Agung di Bali, di mana para wisatawan mancanegara was-was berkunjung ke Indonesia, terutama Bali.

Kini, perseroan pun melakukan beberapa strategi untuk tetap menjaga pertumbuhan pendapatan. Selain faktor bencana alam, penguatan nilai tukar dolar AS terhadap seluruh mata uang dunia, juga telah membuat rupiah terdepresiasi hingga 10%.

Kalangan analis memperkirakan kondisi bencana alam akan menjadi penghambat peningkatan pendapatan emiten pariwisata pada akhir tahun ini.

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengungkapkan, siklus musiman yang terjadi pada kuartal IV adalah peningkatan aktivitas pariwisata seperti perjalanan di dalam negeri dan pembelian tiket hotel. Namun, hal itu berpotensi tak terjadi pada kuartal terakhir tahun ini.

"Pertumbuhan pendapatan pada kuartal IV tahun ini tidak akan sebesar pertumbuhan tahun sebelumnya, karena banyaknya bencana alam seperti di Lombok, Palu dan Banten," ungkapnya, 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper