Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia jatuh pada perdagangan Jumat (8/3/2019), selepas bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) memperingatkan pelemahan ekonomi dapat berlanjut.
Data Bloomberg menunjukkan, hingga pukul 08.30 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak April 2019 melemah 0,56% atau 0,32 poin ke level US$56,43 per barel. Tidak hanya WTI, minyak mentah jenis Brent juga ikut memerah 0,51% atau 0,34 poin ke level US$65,96 per barel.
Dilansir dari Reuters, Jumat (8/3), pasar finansial termasuk di dalamnya minyak mentah berjangka, tertekan usai Presiden ECB Mario Draghi mengatakan bahwa perekonomian berada dalam periode lemah berkelanjutan. Pelemahan ekonomi Eropa terjadi karena pertumbuhan di Asia juga melambat.
“Serta ketidakpastian yang menyebar [ke penjuru dunia],” tuturnya.
Perlambatan dalam perekonomian global kemungkinan besar berdampak pada lemahnya permintaan bahan bakar, sehingga dapat menekan harga minyak global.
Dari sisi suplai, harga minyak global masih ditopang oleh upaya pengurangan produksi OPEC dan sekutunya termasuk Rusia sebesar 1,2 juta barel per hari. Langkah ini diambil untuk menstabilkan pasar dan harga minyak dunia.
Tetapi, usaha OPEC dan sekutunya itu mendapat perlawanan sepadan dari produksi minyak AS yang telah meningkat lebih dari 2 juta barel per hari sejak awal 2018, menjadi 12,1 juta barel per hari. Hal itu menjadikan AS sebagai raja minyak dunia menggeser Arab Saudi dan Rusia.