Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Tergelincir, Harga Batu Bara Ikut Turun

Harga batu bara di sejumlah bursa komoditas kompak tergelincir dari penguatannya dan ditutup melemah pada perdagangan Selasa (5/3/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara di sejumlah bursa komoditas kompak tergelincir dari penguatannya dan ditutup melemah pada perdagangan Selasa (5/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak April 2019 berakhir melemah 0,80 poin atau 0,82% di level US$97,10 per metrik ton, setelah mampu berakhir menguat 0,90 poin atau 0,93% di level US$97,90 per metrik ton pada perdagangan Senin (4/3).

Adapun kontrak yang lebih aktif Mei 2019 berakhir melemah 0,93% atau 0,90 poin di level US$96,15 per metrik ton pada perdagangan Selasa, setelah ditutup menguat 0,47% atau 0,45 poin di posisi 97,05 sehari sebelumnya.

Di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak teraktif April 2019 juga berakhir melemah 0,99% atau 0,75 poin di posisi 74,80 pada Selasa (5/3).

Adapun harga batu bara thermal untuk pengiriman Mei 2019 di  Zhengzhou Commodity Exchange, berakhir melemah 0,81% atau 5 poin di level 613 yuan per metrik ton pada perdagangan Selasa, setelah ditutup menguat 0,78% atau 4,8 poin di posisi 618 pada Senin.

“Sementara kontrak berjangka Mei yang dominan kemungkinan akan tetap kuat setelah menembus level 620 yuan, ada baiknya tetap diperhatikan bahwa April (bulan depan) adalah periode permintaan yang rendah,” jelas analis Everbright Futures Zhang Xiaojin dalam risetnya, seperti dikutip Bloomberg.

“Investor harus berhati-hati saat memburu harga yang lebih tinggi,” tambah.

Sejalan dengan batu bara, harga minyak mentah tergelincir pada perdagangan Selasa (5/3) setelah laporan industri menunjukkan angka persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman April berakhir tergelincir 0,03 poin di level US$56,56 per barel di New York Mercantile Exchange dan lanjut turun 0,31 poin ke level US$56,28 pada pukul 17.00 waktu setempat.

Kendati demikian, minyak Brent untuk kontrak Mei mampu berakhir menguat 0,19 poin di level US$65,86 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Harga minyak AS melemah dari level penutupannya setelah American Petroleum Institute (API) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS naik 7,29 juta barel pekan lalu.

Jika dikonfirmasi oleh data Energy Information Administration pada hari Rabu, itu akan menjadi kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Januari. Analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan kenaikan 1,45 juta barel.

Mitra di Again Capital LLC, John Kilduff mengatakan kenaikan tersebut kemungkinan disebabkan oleh pemeliharaan kilang dan juga distorsi setelah cuaca buruk di Teluk Meksiko, khususnya di Houston Ship Channel.

"Sepertinya kita bermain sedikit mengejar di sini dan (kenaikan) ini mengimbangi penurunan besar pekan lalu," katanya, seperti dikutip Bloomberg.

Sebelumnya, minyak WTI berfluktuasi karena investor menunggu katalis berikutnya dari pembicaraan perdagangan AS-China atau pergeseran dalam rezim Venezuela.

Pergerakan harga batu bara kontrak April 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

5 Maret

97,10

(-0,82%)

4 Maret     

97,90

(+0,93%)

1 Maret

97,00

(+0,94%)

28 Februari

96,10

(+1,00%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper