Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Tambah Kuat Jelang Rapat ECB

Dolar Amerika Serikat (AS) mempertahankan penguatannya terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan siang ini, Rabu (6/3/2019).
Dolar AS./Bloomberg
Dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat (AS) mempertahankan penguatannya terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan siang ini, Rabu (6/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia menguat 0,070 poin atau 0,07% ke level 96,936 pada pukul 11.19 WIB.

Pergerakan indeks sebelumnya dibuka dengan kenaikan 0,035 poin atau 0,04% di level 96,901, setelah pada perdagangan Selasa (5/3) ditutup menguat 0,19% atau 0,184 poin di level 96,866.

Rilis data industri jasa dan penjualan rumah baru AS yang secara tak terduga menunjukkan hasil kuat pada Selasa (5/3) membantu mengurangi sedikit kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi AS.

Penjualan rumah keluarga tunggal AS naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan pada Desember, meskipun lonjakan besar pada November direvisi lebih rendah. Data lain menunjukkan rebound dalam pertumbuhan di sektor jasa besar pada Februari di tengah lonjakan pesanan baru.

Investor kini menantikan rilis data nonfarm payroll AS untuk bulan Februari pada Jumat (8/3) demi memperoleh indikasi terbaru tentang pertumbuhan upah dan kekuatan pasar tenaga kerja.

Penguatan indeks dolar bertambah seiring dengan melemahnya nilai tukar mata uang euro terhadap dolar AS.

Euro, yang memiliki sekitar 58% bobot pada indeks dolar AS, terpantau lanjut melemah 0,1% ke level US$1,1297 pada pukul 11.30 WIB, setelah menutup perdagangan Selasa (5/3) dengan pelemahan 0,28% di posisi 1,1308.

Mata uang euro terbebani spekulasi bahwa pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (7/3) akan mengindikasikan penundaan kenaikan suku bunga sampai tahun depan dan meluncurkan kembali pinjaman bank jangka panjang demi melawan perlambatan ekonomi.

ECB menghadapi tekanan yang meningkat untuk mengatasi bagaimana melindungi ekonomi zona euro dari perlambatan yang berkepanjangan.

Namun Yukio Ishizuki, pakar strategi mata uang senior di Daiwa Securities di Tokyo, mengatakan penguatan dolar AS baru-baru ini terhadap mata uang euro mungkin tidak bertahan lama.

"Euro tampaknya telah terjual terlalu banyak. Jika euro menguat kembali, kemungkinan akan menyebabkan penurunan dalam indeks dolar,” terang Ishizuki.

Posisi indeks dolar AS                                                        

6/3/2019

(Pk. 11.19 WIB)

96,936

(+0,07%)

5/3/2

96,866

(+0,19%)

4/3/2019

96,682

(+0,16%)

1/3/2019

 

96,527

(+0,38%)

Sumber: Bloomberg

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper