Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 17 Poin, Mayoritas Mata Uang Asia Tertekan Dolar AS

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (6/3/2019) di level Rp14.129 per dolar AS, menguat 17 poin atau 0,12% dari posisi Rp14.146 pada Selasa (5/3).
Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (6/3/2019) di level Rp14.129 per dolar AS, menguat 17 poin atau 0,12% dari posisi Rp14.146 pada Selasa (5/3).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.200 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.058 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 17 poin atau 0,12% ke level Rp14.145 per dolar AS pada pukul 10.29 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Rupiah sebelumnya dibuka menguat hanya 2 poin atau 0,01% ke level Rp14.126 per dolar AS, setelah pada perdagangan Selasa (5/3) berhasil rebound dan berakhir terapresiasi 2 poin atau 0,02% di level Rp14.128 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.123-Rp14.145 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau menguat 0,105 poin atau 0,11% ke level 96,971 pada pukul 10.56 WIB.

Pergerakan indeks sebelumnya dibuka dengan kenaikan 0,035 poin atau 0,04% di level 96,901, setelah pada perdagangan Selasa (5/3/2019) ditutup menguat 0,19% atau 0,184 poin ke level 96,866.

Bersama rupiah, mata uang lainnya di Asia mayoritas terpantau melemah terhadap dolar AS, dipimpin ringgit Malaysia dan won Korea Selatan yang masing-masing melemah 0,33% dan 0,32%.

“Penguatan dolar AS yang muncul kembali menyebabkan sebagian besar mata uang emerging market di Asia mengalami tekanan,” ujar Ken Cheung, pakar strategi senior valas Asia di Mizuho Bank, seperti dikutip Bloomberg.

“Faktor-faktor lokal juga berperan. Peso Filipina terus melemah akibat meningkatnya spekulasi tentang pemangkasan suku bunga menyusul perlambatan indeks harga konsumen dan penunjukan Gubernur baru BSP,” tambahnya.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Selasa (5/3) membuat langkah mengejutkan dengan menunjuk Menteri Anggarannya, Benjamin Diokno, sebagai Gubernur bank sentral negeri tersebut.

Ketika berperan sebagai Menteri Anggaran, Diokno dikenal mendorong belanja negara yang kuat untuk memacu pertumbuhan. Ia juga dipandang lebih menyukai tingkat suku bunga rendah dan nilai tukar mata uang yang lebih lemah.

Nilai tukar peso Filipina terhadap dolar AS terpantau lanjut melemah sekitar 0,21% ke level 52,29 hari ini pukul 11.05 WIB.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

6 Maret

14.129

5 Maret

14.146

4 Maret

14.149

1 Maret

14.111

28 Februari

14.062

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper