Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capex Naik 54%, Ini Capaian Kinerja BUMN Sepanjang 2018

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno mengklaim kondisi perseroan pelat merah saat ini semakin kuat dan kokoh tercermin dalam laporan kinerja keuangan sepanjang 2018.
Menteri Rini Soemarno di Lampung, Kamis (31/1/2019) / Istimewa
Menteri Rini Soemarno di Lampung, Kamis (31/1/2019) / Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno mengklaim kondisi perseroan pelat merah saat ini semakin kuat dan kokoh tercermin dalam laporan kinerja keuangan sepanjang 2018.

Rini menuturkan, per 31 Desember 2018, total aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menembus angka Rp8.092 triliun atau naik Rp882 triliun dari 2017 senilai Rp7.210 triliun. Total laba tumbuh 1,07% menjadi Rp188 triliun dari Rp186 triliun pada 2017.

Dia menyatakan, belanja modal BUMN tahun lalu naik signifikan 54,60% dari Rp315 triliun pada 2017 menjadi Rp487 triliun. Alokasi terbesar dana itu mengalir ke proyek-proyek infrastruktur.

Di sisi lain, Rini mengatakan kontribusi perseroan pelat merah terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) juga naik dari Rp354 triliun pada 2017 menjadi Rp422 triliun pada 2018.

"Kinerja positif ini akan kami jaga dan tingkatkan agar BUMN dapat terus melayani negeri, menjadi agen pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (6/3/2019).

Rini menjelaskan bahwa BUMN telah merealisasikan pembangunan dan pengoperasian jalan tol sepanjang 782 kilometer (km), reaktivasi rel kereta Jawa Barat sepanjang 178,8 km, Light Rail Transit (LRT) Palembang serta pembangunan LRT Jabodebek.

Dari sisi konektivitas laut, BUMN membangun 27 pelabuhan baru, 100 kapal pendukung tol laut, peningkatan kapasitas peti kemas menjadi 28,8 Teus, dan dwelling time menjadi 3 hari dari semula 7 hari pada 2014. Selanjutnya, perseroan pelat merah telah membangun 10 bandar Udara baru demi menunjang konektivitas udara.

Sementara itu, di sektor kelistrikan, BUMN berkontribusi meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 97,2%. Kapasitas listrik terpasang saat ini sebesar 57.822 Megawatt (MW), 53.000 Km transmisi, serta 131.000 MVA gardu induk.

Di sisi lain, BUMN menyalurkan Rp113,9 triliun kredit usaha rakyat (KUR) bagi 4,3 juta nasabah serta menyalurkan Rp16,4 triliun kepada 4,2 juta nasabah kredit ultra mikro PNM Mekaar.

Adapun, Rini mengklaim perseroan pelat merah telah merealisasikan BBM Satu Harga di 123 titik lokasi, di Papua. Dia mendorong BUMN terus bersinergi dan berinovasi dalam memberikan nilai tambah untuk produk dan layanan yang lebih efisien lewat penghiliran. Sektor yang tengah difokuskan mengejar penghiliran yakni migas dan pertambangan. 

“Diharapkan kedua sektor tersebut dapat meningkatkan nilai tambah produknya menjadi 10 kali lipat,” ujarnya.

Selanjutnya, Rini juga meminta perseroan pelat merah untuk memacu utilisasi jalan tol Trans-Sumatera dan jalan tol Trans-Jawa yang telah beroperasi. Tujuannya, untuk mengoptimalkan dampak ekonomi dari pembangunan infrastruktur.

"Untuk itu ke depan BUMN harus meningkatkan akselerasi dan kinerjanya. Peran BUMN sebagai agen pembangunan dan agen penciptaan nilai pun harus terus ditingkatkan,” imbuhnya.

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Rini mengatakan belanja modal yang digelontorkan oleh BUMN akan lebih besar pada 2019. Pihaknya memproyeksikan belanja modal akan berada di kisaran Rp775 triliun hingga Rp800 triliun.

Dari situ, dia menargetkan tota laba yang dikantongi seluruh BUMN mencapai Rp200 triliun pada 2019.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper