Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno mengklaim kondisi perseroan pelat merah saat ini semakin kuat dan kokoh tercermin dalam laporan kinerja keuangan sepanjang 2018.
Rini menuturkan, per 31 Desember 2018, total aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menembus angka Rp8.092 triliun atau naik Rp882 triliun dari 2017 senilai Rp7.210 triliun. Total laba tumbuh 1,07% menjadi Rp188 triliun dari Rp186 triliun pada 2017.
Dia menyatakan, belanja modal BUMN tahun lalu naik signifikan 54,60% dari Rp315 triliun pada 2017 menjadi Rp487 triliun. Alokasi terbesar dana itu mengalir ke proyek-proyek infrastruktur.
Di sisi lain, Rini mengatakan kontribusi perseroan pelat merah terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) juga naik dari Rp354 triliun pada 2017 menjadi Rp422 triliun pada 2018.
"Kinerja positif ini akan kami jaga dan tingkatkan agar BUMN dapat terus melayani negeri, menjadi agen pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (6/3/2019).
Rini menjelaskan bahwa BUMN telah merealisasikan pembangunan dan pengoperasian jalan tol sepanjang 782 kilometer (km), reaktivasi rel kereta Jawa Barat sepanjang 178,8 km, Light Rail Transit (LRT) Palembang serta pembangunan LRT Jabodebek.
Baca Juga
Dari sisi konektivitas laut, BUMN membangun 27 pelabuhan baru, 100 kapal pendukung tol laut, peningkatan kapasitas peti kemas menjadi 28,8 Teus, dan dwelling time menjadi 3 hari dari semula 7 hari pada 2014. Selanjutnya, perseroan pelat merah telah membangun 10 bandar Udara baru demi menunjang konektivitas udara.
Sementara itu, di sektor kelistrikan, BUMN berkontribusi meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 97,2%. Kapasitas listrik terpasang saat ini sebesar 57.822 Megawatt (MW), 53.000 Km transmisi, serta 131.000 MVA gardu induk.
Di sisi lain, BUMN menyalurkan Rp113,9 triliun kredit usaha rakyat (KUR) bagi 4,3 juta nasabah serta menyalurkan Rp16,4 triliun kepada 4,2 juta nasabah kredit ultra mikro PNM Mekaar.
Adapun, Rini mengklaim perseroan pelat merah telah merealisasikan BBM Satu Harga di 123 titik lokasi, di Papua. Dia mendorong BUMN terus bersinergi dan berinovasi dalam memberikan nilai tambah untuk produk dan layanan yang lebih efisien lewat penghiliran. Sektor yang tengah difokuskan mengejar penghiliran yakni migas dan pertambangan.
“Diharapkan kedua sektor tersebut dapat meningkatkan nilai tambah produknya menjadi 10 kali lipat,” ujarnya.
Selanjutnya, Rini juga meminta perseroan pelat merah untuk memacu utilisasi jalan tol Trans-Sumatera dan jalan tol Trans-Jawa yang telah beroperasi. Tujuannya, untuk mengoptimalkan dampak ekonomi dari pembangunan infrastruktur.
"Untuk itu ke depan BUMN harus meningkatkan akselerasi dan kinerjanya. Peran BUMN sebagai agen pembangunan dan agen penciptaan nilai pun harus terus ditingkatkan,” imbuhnya.
Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Rini mengatakan belanja modal yang digelontorkan oleh BUMN akan lebih besar pada 2019. Pihaknya memproyeksikan belanja modal akan berada di kisaran Rp775 triliun hingga Rp800 triliun.
Dari situ, dia menargetkan tota laba yang dikantongi seluruh BUMN mencapai Rp200 triliun pada 2019.