Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Euro Turun Jelang Rapat ECB, Dolar AS Tangguh

Dolar Amerika Serikat (AS) mempertahankan penguatannya terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan pagi ini, Selasa (5/3/2019), didukung ekonomi yang tangguh dan pelemahan mata uang euro menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa.
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat (AS) mempertahankan penguatannya terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan pagi ini, Selasa (5/3/2019), didukung ekonomi yang tangguh dan pelemahan mata uang euro menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia naik tipis 0,004 poin ke level 96,686 pada pukul 10.09 WIB.

Indeks sempat bergerak di zona merah ketika dibuka turun 0,003 poin di level 96,679, setelah pada perdagangan Senin (4/3/2019) ditutup menguat 0,16% atau 0,155 poin ke level 96,682.

Sementara itu, mata uang euro, yang memiliki sekitar 58% bobot pada indeks dolar AS,  terpantau lanjut melemah 0,03% ke level US$1,1337 pada pukul 10.19 WIB, setelah menutup perdagangan Senin dengan pelemahan 0,22% di posisi 1,1340.

Seperti diberitakan Reuters, euro tetap bergerak terhuyung-huyung menjelang digelarnya pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) pada Kamis (7/3) mendatang.

ECB menghadapi tekanan yang meningkat untuk mengatasi bagaimana melindungi ekonomi zona euro dari perlambatan yang berkepanjangan.

“Pertemuan ECB kemungkinan kecil memberi kejutan-kejutan besar, tetapi euro mendapat beban berat karena bank sentral tersebut diperkirakan akan melancarkan nada dovish,” ujar Shin Kadota pakar strategi senior di Barclays, seperti dikutip Reuters.  

Sebaliknya, dolar AS memperoleh sebagian dukungan dari imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi setelah rilis sejumlah data ekonomi, termasuk produk domestik bruto (PDB) kuartal keempat, meredakan kekhawatiran potensi penurunan momentum ekonomi yang cepat.

Meski imbal hasil obligasi AS masih di bawah puncaknya yang disentuh pada Januari, permintaan mendasar untuk dolar AS tetap solid yang menjadi tanda optimisme seputar prospek ekonomi AS.

Di sisi lain, terhadap mata uang yen Jepang, dolar AS cenderung bergerak defensif ketika penghindaran risiko pada pasar saham menopang pergerakan yen. Pada perdagangan kemarin, sejumlah indeks utama di bursa Wall Street AS berakhir melemah.

“Dolar menguat, saham turun, dan obligasi AS naik. Kita akan melihat dolar menguat terhadap sejumlah mata uang meskipun tergelincir terhadap beberapa mata uang lain dalam situasi seperti itu,” tambah Kadota.

Pada perdagangan Senin (4/3), nilai tukar yen berakhir menguat 0,17 poin atau 0,15% di level 111,74 yen per dolar AS, walaupun pagi ini terpantau melemah 0,11 poin atau 0,1% ke level 111,85 pada pukul 10.19 WIB.

Posisi indeks dolar AS                                                        

5/3/2019

(Pk. 10.09 WIB)

96,686

(0,004 poin)

4/3/2019

96,682

(+0,16%)

1/3/2019

 

96,527

(+0,38%)

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper