Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bentuk JV dengan Gojek, Saham Astra International (ASII) Belum Mampu Menghijau

Pascapembentukan perusahaan patungan atau joint venture dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek, saham PT Astra International Tbk. belum mampu parkir di zona hijau.
CEO PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto (kiri) dan CEO Gojek Nadiem Makarim (kanan)./Astra
CEO PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto (kiri) dan CEO Gojek Nadiem Makarim (kanan)./Astra

Bisnis.com, JAKARTA — Pascapembentukan perusahaan patungan atau joint venture dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek, saham PT Astra International Tbk. belum mampu parkir di zona hijau.

Berdasarkan data dari Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (4/3/2019), saham emiten bersandi ASII tersebut harus ditutup di zona merah, turun 1,04% atau 50 poin ke level Rp7.150.

Performa saham ASII secara tahun bejalan atau year to date juga belum menujukkan hasil yang baik. Sepanjang tahun berjalan, saham ASII turun13,07% ke level Rp7.150.

Padahal, pada Senin (4/3/2019), PT Astra International Tbk. dengan Gojek baru saja megumumkan kesepakatan pembentukan perusahaan dengan skema joint venture (JV) untuk mendorong pengembangan bisnis ride hailing roda empat yang diharapkan dapat membantu meningkatkan ketersediaan layanan transportasi daring.

Selain itu, ASII juga mengumumkan partisipasinya dalam tahap pertama pendanaan seri F Gojek dengan investasi sebesar US$100 juta. Dengan tambahan investasi tersebut, total nilai investasi ASII dengan Gojek saat ini adalah US$250 setelah pada 2018 telah menyuntikkan dana sebesar US$150juta.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan bahwa pembentukan perusahaan patungan dan partisipasi ASII dalam pendanaan seri F menunjukkan kepercayaan perseroan kepada Gojek sekaligus wujud nyata dari eksplorasi kerja sama untuk menciptakan singergi dengan bisnis otomotif ASII.

“Kami berharap kerja sama ini dapat membangun masyarakat luas masik ke sektor ekonomi formal, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (4/3/2019).

Sementara itu, Head of Investor Realation Astra International Tira Ardianti masih enggan untuk mengungkapkan nilai investasi dari pembentukan perusahaan JV tersebut kepada Bisnis.

Namun, dia mengungkapkan bahwa investasi ASII dengan Gojek di perusahaan JV tersebut mencerminkan komitmen perseoran untuk berkontribusi lebih jauh di pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. “Astra dan Gojek masing-masing memiliki kepemilikan saham di perusahaan ventura bersama tersebut dengan Astra sebagai pemegang saham mayoritas,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (4/3/2019).

Lebih lanjut, Tira menjelaskan, tambahan nilai investasi senilai US$100 juta merupakan bentuk dukungan ASII sebagai pemegang saham Gojek guna mendorong pertumbuhan dan mempertahankan bisnis platform digital di masa depan.

Menurutnya manajemen Gojek memiliki komitmen yang kuat dan sekaligus strategi yang jelas untuk mendorong pertumbuhan bisnis platform digital di masa depan. Tidak hanya dalam bidang transportasi, tapi juga perluasan dalam bidang pengiriman makanan, sistem, pembayaran dan sebagainya.

“Sebagai pemegang saham, Astra mendukung Gojek untuk bertumbuh dan mempertahankan bisnis di masa depan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper