Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pupuk Indonesia Akan Terbitkan Obligasi Setelah Pemilu

PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana masuk ke pasar modal dengan menerbitkan obligasi setelah Pemilu.
Petugas memantau proses pengisian pupuk kedalam kapal saat produksi ekspor urea di Pelabuhan PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (18/9). PT Pupuk Indonesia menargetkan penjualan ekspor hingga sebesar Rp8,31 triliun sepanjang tahun 2018./ANTARA-Reno Esnir
Petugas memantau proses pengisian pupuk kedalam kapal saat produksi ekspor urea di Pelabuhan PT Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (18/9). PT Pupuk Indonesia menargetkan penjualan ekspor hingga sebesar Rp8,31 triliun sepanjang tahun 2018./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana masuk ke pasar modal dengan menerbitkan obligasi setelah Pemilu.

Direktur Keuangan Pupuk Indonesia Indarto Pamoengkas menyampaikan, perseroan masih memiliki izin menerbitkan obligasi sebesar Rp2 triliun yang jatuh tempo pada Juni 2019.

“Jadi, setelah Pemilu kami akan masuk, yang Rp2 triliun,” katanya kepada Bisnis.com, dikutip Senin (4/3/2019).

Adapun, dana emisi tersebut nantinya akan digunakan untuk membiayai ulang (refinancing) obligasi yang jatuh tempo pada anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan PI—Energi.

Sementara itu, untuk obligasi yang jatuh tempo pada 8 juli 2019, yaitu Obligasi I Pupuk Indonesia Tahun 2014 Seri B sebesar Rp1,13 triliun, Indarto mengakui dananya sudah tersedia. “Sudah siap. Kami punya cash—flow itu sekarang Rp2,5 triliun,” imbuhnya.

Indarto mengungkapkan, perseroan diuntungkan oleh posisinya sebagai pemimpin market share di industri. Bahkan, para pesaing pun sebagian besar masih memasok urea dari Pupuk Indonesia. Adapun secara nasional, market share terhadap pendapatan perseroan mencapai 70% pada tahun lalu.

Dengan demikian, Indarto optimistis perseroan masih mampu membayar obligasi jatuh tempo pada tahun depan yang jumlahnya mencapai Rp4,08 triliun.

“Banyak memang [obligasi jatuh tempo], tapi kan kami punya market share sendiri,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper