Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa harga surat utang negara atau SUN pada awal pekan ini, Senin (4/3/2019) berpotensi tertekan, seiring dengan asa terhadap membaiknya ekonomi Amerika Serikat yang terjaga.
Dhian Karyantono, analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa terjaganya asa terhadap perkembangan positif ekonomi AS tercermin dari rebound indikator Michigan Consumer Sentiment Index AS per Februari 2019 ke kisaran 93,80 poin dibandingkan dengan level Januari 2019 yang berada pada kisaran 91,20 poin.
Meski level tersebut lebih rendah dari data awal (preliminary) sebesar 95,50 poin, tetapi jika dilihat per komponennya, terutama terkait dengan perkembangan per kelompok pendapatan, menunjukkan adanya ekspektasi kenaikan pendapatan dari kelompok pendapatan bawah dan atas AS yang pada akhirnya berpotensi menjaga daya beli masyarakat AS.
Rilis data Michigan Consumer Sentiment Index AS tersebut selaras dengan beberapa indikator yang sama seperti Conference Board (CB) Consumer Confidence Index per Februari 2019 yang meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya (131,40 vs 121,70).
Selain itu, beberapa sentimen seperti pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV-2018 yang tidak serendah estimasi pasar, berakhirnya government shutdown, adanya ekspektasi pasar terkait damai dagang AS-Tiongkok, dan yang terakhir konfirmasi baiknya ekonomi AS dari Gubernur The Fed (dalam pidato akhir pekan lalu) pada akhirnya mengafirmasi asa terhadap perkembangan positif ekonomi AS.
Apalagi, inflasi acuan The Fed yaitu Core PCE di Desember 2018 masih terjaga pada level 1,9% (yoy). Merespons perkembangan dari data sentimen/ kepercayaan konsumen AS tersebut, yield US Treasury khususnya tenor 10 tahun naik ke kisaran 2,76% (sebelumnya pada kisaran 2,72%) sedangkan indeks dolar AS mengalami hal yang sama ke kisaran 96,53 poin (sebelumnya pada kisaran 96,16 poin).
Baca Juga
"Namun demikian, komentar Trump (Sabtu pekan lalu) terkait dengan dampak negatif bagi ekonomi AS yang disebabkan oleh tren apresiasi dolar AS dan kenaikan suku bunga acuan The Fed serta penurunan signifikan CDS Indonesia berpotensi membatasi pelemahan harga SUN di pasar sekunder hari ini," tulisnya dalam riset harian, Senin (4/3/2019).
Dhian mengatakan, untuk trading jangka pendek, dirinya merekomendasikan investor untuk fokus pada perdagangan SUN seri pendek utamanya benchmark FR0077.
Hal tersebut, selain didasarkan pada proyeksi penurunan harga SUN hari ini juga mempertimbangkan kemungkinan downside risk bagi harga SUN yang berasal dari rilis beberapa indikator tenaga kerja AS (rilis pekan ini), rilis The Fed’s Beige Book (kamis dini hari, WIB), dan sentimen dari kebijakan moneter ECB (Kamis malam WIB)
Berikut ini proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:
FR0063 (15 Mei 2023): 93,55 (7,44%) - 93,85 (7,35%)
FR0077 (15 Mei 2024): 102,40 (7,55%) - 102,75 (7,47%)
FR0064 (15 Mei 2028): 88,65 (7,88%) - 89,00 (7,82%)
FR0078 (15 Mei 2029): 102,50 (7,89%) - 102,95 (7,83%)
FR0065 (15 Mei 2033): 86,25 (8,29%) - 87,00 (8,19%)
FR0068 (15 Maret 2034): 101,10 (8,25%) - 101,65 (8,18%)
FR0075 (15 Mei 2038): 92,40 (8,30%) - 92,95 (8,24%)
FR0079 (15 April 2039): 100 (8,37%) - 100,80 (8,29%)
-REVIEW (01 March 2019)-
-PRICE OF INDONESIA GOVERNMENT BONDS-
FR0077: +1,50 bps to 102,75 (7,47%)
FR0078: -22,60 bps to 102,95 (7,82%)
FR0068: -48,80 bps to 101,77 (8,17%)
FR0079: -30,10 bps to 101,02 (8,27%)
-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: +0,047 point to 2,56%
UST 5yr: +0,052 point to 2,57%
UST 10yr: +0,047 point to 2,76%
UST 30yr: +0,050 point to 3,13%
German Bund 10yr: -0,005 point to 0,18%
UK Gilt 10yr: 0 point to 1,30%
-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -3,79% to 39,90
CDS 5yr: -4,42% to 97,95
CDS10yr: -2,64% to 170,04
-CRUDE OIL PRICES -
WTI: -2,54% to $55,58 per barrel
BRENT: -1,45% to $65,07 per barrel