Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Manufaktur China Dongkrak Pasar Saham Jepang Bangkit

Bursa saham Jepang berhasil rebound dan berakhir menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (1/3/2019), menyusul rilis data aktivitas manufaktur China yang mengindikasikan perbaikan pada Februari.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang berhasil rebound dan berakhir menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (1/3/2019), menyusul rilis data aktivitas manufaktur China yang mengindikasikan perbaikan pada Februari.

Indeks Topix ditutup menguat 0,50% atau 8,06 poin di posisi 1.615,72 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada Kamis (28/2), Topix berakhir melemah 0,79% atau 12,76 poin di level 1.607,66.

Berdasarkan data Bloomberg, dari 2.125 saham pada indeks Topix, 1.179 saham di antaranya menguat, 856 saham melemah, dan 90 saham stagnan.

Saham Takeda Pharmaceutical Co. Ltd. dan SoftBank Group Corp. yang masing-masing naik 2,91% dan 1,41% menjadi pendongkrak utama Topix hari ini.

Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 berakhir menguat 1,02% atau 217,53 poin di level 21.602,69, setelah ditutup melemah 0,79% atau 171,35 poin di level 21.385,16 pada perdagangan kemarin.

Dari 225 saham yang diperdagangkan pada indeks Nikkei, 144 saham menguat, 74 saham melemah, dan 7 saham stagnan. Saham Fast Retailing Co. Ltd. (+2,13%), SoftBank Group Corp. (+1,41%), dan TDK Corp. (+4,25%) menjadi pendongkrak utamanya.

Aktivitas manufaktur China berkontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut pada Februari tetapi dengan laju yang lebih lambat, ditunjang peningkatan dalam manufaktur domestik, menurut laporan Caixin yang dirilis hari ini.

Melansir Reuters, Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers’ Index/PMI) manufaktur Caixin/Markit untuk Februari naik menjadi 49,9 dari 48,3 pada Januari.

Meski masih bertahan di bawah level 50 yang menandakan kontraksi untuk bulan ketiga, angka PMI tersebut lebih baik ketimbang proyeksi ekonom dalam survey Reuters yakni 48,5.

Angka PMI Caixin juga lebih optimistis daripada angka yang dirilis survei resmi pada Kamis (28/2/2019) yang menunjukkan anjloknya sentimen bisnis di sektor ini turun ke level terendah dalam tiga tahun dan merosotnya pesanan ekspor ke level terendah dalam satu dekade.

Di sisi lain, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa ekonomi AS melambat lebih kecil dari ekspektasi pada kuartal IV/2018. Pertumbuhan secara tahunan untuk kuartal tersebut mencapai 2,6%, lebih besar dari proyeksi sebesar 2,2% meskipun lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal III sebesar 3,4%.

Pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal keempat itu berhasil mendorong produk domestik bruto (PDB) AS naik 2,9% untuk tahun tersebut, sedikit di bawah target yang ditetapkan pemerintahan Trump yakni 3%.

“Selain data AS, yang menunjukkan bahwa ekonomi berjalan baik dan tidak terlalu buruk, kita melihat data China ini, sehingga membantu sentimen menjadi lebih baik,” ujar Ayako Sera, pakar strategi di Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd.

“Sentimen memburuk kemarin setelah KTT AS-Korea tidak berakhir dengan hasil yang baik. Tapi suasana hati pasar telah berubah dalam semalam dengan pandangan bahwa ekonomi tidak terlihat buruk,” lanjutnya, seperti dilansir Bloomberg.

Turut menopang sentimen bursa Jepang adalah berlanjutnya pelemahan nilai tukar yen sebesar 0,42 poin atau 0,38% ke level 111,81 yen per dolar AS pukul 14.22 WIB, setelah berakhir melemah 0,37% atau 0,41 poin di posisi 111,39 pada Kamis (28/2). Pelemahan nilai tukar yen terhadap dolar AS berpotensi mengerek laba eksportir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper