Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data PDB AS Tak Mampu Dorong Wall Street Menguat

Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir melemah pada perdagangan Kamis (28/2/2019), terbebani kekhawatiran mengenai kinerja keuangan perusahaan dan hubungan perdagangan AS-China.
Bursa saham AS/Reuters
Bursa saham AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir melemah pada perdagangan Kamis (28/2/2019), terbebani kekhawatiran mengenai kinerja keuangan perusahaan dan hubungan perdagangan AS-China.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup melemah 0,28% atau 7,89 poin di level 2.784,49, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,27% atau 69,16 poin ke level 25.916, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir melemah 0,29% atau 21,98 poin di level 7.532,53.

Baik indeks S&P dan Dow Jones masing-masing membukukan penurunan hari ketiga berturut-turut pada Kamis.

Data Departemen Perdagangan AS pada Kamis menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2018 yang lebih baik dari ekspektasi mampu mendorong produk domestik bruto (PDB) AS naik 2,9% pada tahun tersebut, meskipun sedikit di bawah target pertumbuhan tahunan 3% yang ditetapkan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk 2018.

Namun investor tetap berhati-hati. Indeks S&P telah naik 11% year-to-date pada saat ekspektasi untuk kinerja keuangan kuartal berjalan telah berubah negatif.

“Itu hal yang perlu direkonsiliasi,” ujar Terry Sandven, manajer portofolio dan kepala strategi ekuitas di US Bank, Minneapolis, seperti dilansir Reuters.

Analis Wall Street kini memperkirakan laba kuartal pertama perusahaan akan turun 1,1% dibandingkan dengan perkiraan 1 Januari untuk pertumbuhan 5,3%, menurut data IBES dari Refinitiv.

“Pekan ini kita kekurangan dorongan pengarah. Musim laporan keuangan kuartal keempat hampir berakhir dan tidak ada berita tentang negosiasi perdagangan AS-China. Secara keseimbangan, kita akan menjalani periode konsolidasi dan pengurangan,” tambah Sandven .

Investor juga tidak terkesan oleh pernyataan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow pada Kamis bahwa negosiasi perdagangan AS-China bergerak maju setelah kemajuan "fantastis" yang dibuat pekan lalu.

“Tidak seperti sebulan yang lalu, dimana pernyataan oleh seorang pejabat mungkin cukup untuk mendorong saham lebih tinggi, itu tidak lagi berlaku. Sudah waktunya untuk kemajuan nyata,” ujar Oliver Pursche, kepala strategi pasar di Bruderman Asset Management, New York.

"Apa yang mendorong pasar turun dan mengimbangi [kabar positif] PDB adalah kekhawatiran tentang laba perusahaan,” lanjut Pursche.

Sentimen pasar saham sebelumnya telah terbebani Trump yang mengatakan walk out dari pertemuannya dengan pemimpin Kim Jong-un karena tuntutan dari pemimpin Korea Utara itu untuk mencabut sanksi yang dipimpin AS.

Dari 11 sektor utama pada S&P 500, sektor material mencatat penurunan persentase terbesar dengan 1,27%, disusul sektor energi yang melemah 0,97%.

Adapun sektor perawatan kesehatan turun 0,3%, tertekan saham UnitedHealth yang melemah 3% akibat kekhawatiran tentang sistem kesehatan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper