Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Naik ke Level Tertinggi Sejak Oktober

Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menunda kenaikan tarif terhadap barang-barang asal China mendorong bursa saham Eropa naik ke level tertinggi sejak Oktober pada akhir perdagangan Senin (25/2/2019).
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menunda kenaikan tarif terhadap barang-barang asal China mendorong bursa saham Eropa naik ke level tertinggi sejak Oktober pada akhir perdagangan Senin (25/2/2019).

Berdasarkan data Reuters, indeks Stoxx 600 Eropa ditutup naik 0,3%, sedangkan indeks DAX Jerman yang sensitif pada isu seputar perdagangan naik 0,4%.

Sementara itu, indeks FTSE MIB Italia mengungguli keduanya dengan kenaikan sebesar 0,9% didorong lonjakan obligasi pemerintah setelah lembaga pemeringkat Fitch menyematkan peringkat kredit BBB.

Pada Minggu (24/2019), Trump mengatakan akan menunda batas waktu pengenaan tarif yang ditetapkan pada 1 Maret setelah perundingan perdagangan antara kedua negara berlangsung produktif.

Trump juga mengatakan bahwa ia dan Presiden China Xi Jinping dapat bertemu untuk menuntaskan kesepakatan jika progres antara kedua belah pihak berlanjut.

Saham perusahaan otomotif pun melonjak 2,1% ke level tertinggi sejak awal November karena kabar penundaan tarif memberi kelegaan bagi perusahaan-perusahaan yang paling terdampak dari perlambatan perdagangan global.

Saham produsen suku cadang mobil Hella, Faurecia dan Valeo membukukan kinerja terbaik, masing-masing naik 3,2% hingga 4,3%.

Namun, beberapa investor tetap berhati-hati.

“Saya percaya bagian termudah telah terjadi,” ujar Stephane Dutu, analis fundamental di Unigestion, Jenewa.

“Saya percaya Trump telah terlalu menyampaikan lebih banyak aspek positif dari diskusi tersebut. Kesepakatan keseluruhan akan kurang mengesankan ketimbang apa yang dikatakan pihak Cina dan terutama Trump tentang hal itu,” lanjutnya.

Di sisi lain, laporan kinerja yang mengecewakan mendorong beberapa penurunan signifikan. Saham Bank of Ireland turun 3,1% setelah memangkas prospeknya untuk 2019 dan melaporkan lesunya margin bunga bersih (NIM) kuartal keempat.

"NIM Q4 yang lebih lemah dan prospek yang lebih rendah untuk 2019 membebani proyeksi jangka pendek, sementara konsumsi modal lebih tinggi dari yang diperkirakan," tulis analis Davy Research.

Saham Covestro juga turun 3,2% setelah kelompok perusahaan bahan kimia asal Jerman ini mengatakan laba inti 2019 mungkin turun hingga separuh level tahun lalu.

Secara keseluruhan, laporan kinerja keuangan perusahaan untuk kuartal keempat mengecewakan, dan analis terus memangkas ekspektasi mereka untuk pertumbuhan laba Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper