Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Mentah Melemah, Batu Bara Melorot di Hari Ketiga

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Januari 2020 melemah 0,45 poin atau 0,49% dan ditutup di level US$91,00 per metrik ton dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Warga memancing ikan di sekitar kapal tongkang pengangkut batu bara di perairan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018)./ANTARA-Aji Styawan
Warga memancing ikan di sekitar kapal tongkang pengangkut batu bara di perairan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018)./ANTARA-Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melanjutkan pelemahannya di hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan perdagangan Senin (11/2/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak Januari 2020 melemah 0,45 poin atau 0,49% dan ditutup di level US$91,00 per metrik ton dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (8/2), harga batu bara kontrak Januari 2020 ditutup melemah 1,4 poin atau 1,51% di level US$91,45 per metrik ton.

Sementara itu, harga batu bara di bursa ICE Rotterdam untuk kontrak teraktif April 2019 ikut ditutup melemah 0,21% atau 0,15 poin di posisi 72,60 pada Senin (11/2).

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah melemah pada perdagangan Senin, tertekan kekhawatiran kebuntuan dalam perundingan perdagangan AS-China yang menyulut keresahan soal pertumbuhan global.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret 2019 ditutup turun 31 sen di level US$52,41 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendah sejak 28 Januari.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman April 2019 berakhir melemah 59 sen di level US$61,51 per barel di ICE Futures Europe exchange London.

Dilansir Bloomberg, para perunding AS dan China melanjutkan perundingan untuk membahas sejumlah isu perdagangan di Beijing pekan ini, tetapi Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping tidak memiliki rencana untuk bertemu sebelum batas waktu 1 Maret yang ditetapkan guna menghindari kenaikan tarif pada impor China.

Turut membebani sentimen minyak, dolar AS mencapai nilai tertingginya dalam hampir dua bulan di tengah pelemahan data ekonomi, sehingga mengikis permintaan untuk komoditas macam minyak yang dihargai dalam mata uang AS tersebut.

Harga minyak WTI telah berbalik arah menurun setelah mencatat rekor kenaikan terbaik pada Januari karena investor melihat sedikit kemajuan dalam perang perdagangan dan peringatan atas prospek pertumbuhan dari penjuru dunia.

Dengan demikian, momentum untuk minyak yang datang dari pengurangan pasokan oleh OPEC dan sekutunya, serta sanksi terhadap produsen besar seperti Venezuela dan Iran, pun terhenti.

“Satu hal yang belum membaik dan sekarang menjadi spekulasi adalah perundingan perdagangan AS-China,” kata Harry Tchilinguirian, kepala strategi pasar komoditas di BNP Paribas SA, London.

“Hal itu akan menjadi penggerak pasar global sampai kita melihat adanya resolusi.”

Pergerakan harga batu bara kontrak April 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

11 Februari

91,00

(-0,49%)

8 Februari

91,45

(-1,51%)

7 Februari

92,85

(-1,80%)

6 Februari

94,55

(+0,69%)

5 Februari

93,90         

(-0,37%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper