Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks S&P 500 dan Nasdaq Naik, Dow Jones Melemah

Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir variatif pada perdagangan Senin (11/2/2019), saat investor mencermati perundingan perdagangan AS-China yang tengah berlangsung dan potensi kebuntuan di dalam Kongres AS.
Bursa AS./Reuters
Bursa AS./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir variatif pada perdagangan Senin (11/2/2019), saat investor mencermati perundingan perdagangan AS-China yang tengah berlangsung dan potensi kebuntuan di dalam Kongres AS.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup naik tipis 0,07% atau 1,92 poin di level 2.709,8, indeks Nasdaq Composite menguat 0,13% atau 9,71 poin ke level 7.307,91, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 0,21% atau 53,22 poin di level 25.053,11.

Baik pemerintah AS dan China mengutarakan optimisme tentang negosiasi perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut, bahkan ketika Angkatan Laut AS terlihat melancarkan misi di Laut China Selatan sehingga sempat menyulut kegusaran China.

Sementara itu di Washington, para pemimpin kongres berupaya mencapai kesepakatan tentang anggaran keamanan perbatasan demi mencegah kembali ditutupnya layanan pemerintahan federal (government shutdown).

Dengan dua pertiga perusahaan pada S&P 500 telah merilis laporan kinerja keuangannya, musim laporan kinerja perusahaan untuk kuartal keempat mendekati akhir. Sejauh ini, sekitar 71,2% telah membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan.

Pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan pada kuartal keempat sekarang diperkirakan mencapai 16,5%, naik dari 15,8% pada awal tahun.

Namun ekspektasi pertumbuhan laba kuartal pertama 2019 telah berkurang. Para analis kini melihat permulaan tahun dimulai dengan penurunan kinerja keuangan sebesar 0,2% dari tahun lalu. Ini akan menandai kontraksi pertama sejak kuartal kedua 2016.

“[Kondisi] itu mengungkapkan kekhawatiran soal perlambatan global yang semakin disadari. Ini adalah efek dari tarif dan kebijakan moneter yang agak ketat,” ujar Robert Pavlik, kepala strategi investasi dan manajer portofolio senior di SlateStone Wealth LLC.

“Ketidakpastian mengenai perdagangan merupakan isu penghubung utama,” tambah Pavlik.

Dari 11 sektor utama pada S&P, hanya layanan komunikasi, utilitas, dan layanan kesehatan yang berakhir di zona merah.

Saham industri yang sensitif terhadap isu tarif perdagangan memberi dorongan terbesar terhadap S&P 500, di antaranya didorong oleh Union Pacific Corp, General Electric Co. dan FedEx Corp.

Di sisi lain, saham perusahaan perawatan kesehatan menjadi penekan terbesar pada Dow Jones, dengan UnitedHealth Group Inc, Pfizer Inc, dan Merck & Co, masing-masing turun lebih dari 1%.

Adapun saham Apple turun 0,6% setelah perusahaan riset IDC merilis laporan bahwa penjualan iPhone di China anjlok sekitar 20% pada kuartal IV/2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper