Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan transportasi PT Express Transindo Utama Tbk. akan menjual 1.200 unit armada guna membayar utangnya kepada PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Corporate Secretary Express Transindo Utama Megawati Affan mengatakan bahwa perusahaan bersandi TAXI tersebut telah menyetujui untuk menjual semua jaminan utang guna melunasi seluruh utang yang telah jatuh tempo.
“Jadi memang tugas kita untuk menjual, sudah itu kita bayar ke BCA,” ujar Megawati di Jakarta, Jumat (8/2/2019).
Adapun jaminan yang akan dijual yakni sejumlah 1.200 unit armada yang dimiliki perseroan.
Megawati tidak menjelaskan secara rinci nomimal 1.200 unit armada yang akan dijual tersebut. Namun dia menegaskan bahwa saat ini perseroan masih memiliki tanggungan utang kepada pihak BCA.
“Masih belum [lunas], masih ada [utang], jadi masih ada penjualan unit, jadi masih ada 1.200 kendaraan,” jelasnya.
Sebelumnya, TAXI melalui anak usahanya menyerahkan agunan tanah senilai Rp43,44 miliar untuk melunasi sebagian utang bank Grup Express kepada PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Pada 23 Januari 2019 perusahaan menyerahkan agunan tanah kepada BCA. PT Expres Jakarta Jaya (EJJ), anak usaha perseroan dengan kepemilikan saham 99,99%, telah menandatangani Akta Jual Beli (AJB).
“AJB itu mencakup penyerahan dua bidang tanah di Karawaci, Banten, senilai Rp43,33 miliar kepada BCA. Berupa aset tanah kosong,” papar Megawati, Jumat (25/1/2019).
Tanah tersebut merupakan bagian dari jaminan atas utang bank Grup Express kepada BCA. Tujuan penjualan tanah ini adalah melunasi sebagian utang perseroan kepada BCA yang telah jatuh tempo.