Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shutdown Pemerintah AS Seret Bursa Saham Jepang

Pergerakan bursa saham Jepang berakhir terkoreksi di teritori negatif pada perdagangan hari ini, Rabu (16/1/2019), di tengah kekhawatiran seputar pertumbuhan global dan government shutdown di Amerika Serikat.
Bursa saham Jepang/Ilustrasi
Bursa saham Jepang/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Jepang berakhir terkoreksi di teritori negatif pada perdagangan hari ini, Rabu (16/1/2019), di tengah kekhawatiran seputar pertumbuhan global dan government shutdown di Amerika Serikat.

Indeks Topix ditutup turun 0,32% atau 4,95 poin di level 1.537,77, dari level penutupan perdagangan Selasa (15/1/2019) di level 1.542,72 dengan penguatan 0,85% atau 12,99 poin.

Berdasarkan data Bloomberg, dari 2.122 saham pada indeks Topix, 633 saham di antaranya menguat, 1.421 saham melemah, dan 68 saham stagnan.

Saham Sony Corp. dan Toyota Motor Corp. yang masing-masing turun 1,67% dan 0,70% menjadi penekan utama atas pelemahan Topix pada perdagangan hari ini.

Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 berakhir turun 0,55% atau 112,54 poin di level 20.442,75, setelah ditutup menguat 0,96% atau 195,59 poin di posisi 20.555,29 pada perdagangan Selasa (15/1).

Dari 225 saham yang diperdagangkan pada indeks Nikkei, 68 saham menguat, 152 saham melemah, dan 15 saham stagnan. Saham Fast Retailing Co. Ltd. (-2,31%) dan TDK Corp. (-2,59%) menjadi penekan utamanya.

Dilansir Bloomberg, Empire State index, sebuah survei pabrik di negara bagian New York, turun ke level terendah sejak Mei 2017 seiring dengan melemahnya indeks pesanan baru dan pekerjaan.

Sementara itu, rilis beberapa data utama lainnya tertunda di tengah penutupan sebagian layanan pemerintah (partial government shutdown).

Perbedaan pendapat antara Presiden Donald Trump dengan Kongres terkait anggaran tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko telah memblokir anggaran operasional sebagian pemerintah federal sekaligus membuat nasib sekitar 800.000 pegawai pemerintahan AS terlunta-lunta.

“Friksi perdagangan dengan China dan shutdown pemerintah yang sedang berlangsung memiliki dampak negatif pada ekonomi AS, sehingga akan membatasi kenaikan untuk ekuitas Jepang,” kata Mitsushige Akino, seorang pejabat eksekutif di Ichiyoshi Asset Management Co.

Turut membebani saham Jepang, nilai tukar yen, yang biasanya mendapat keuntungan dari kondisi ketidakpastian, terpantau menguat 0,08 poin atau 0,07% ke level 108,60 yen per dolar AS pada pukul 15.18 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper