Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Bumi Resources (BUMI) Tahun Lalu Lewati Target

Emiten pertambangan milik keluarga Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. memprediksi penjualan batu bara perseroan pada tahun lalu mencapai 85 juta—86 juta ton. Volume tersebut lebih tinggi dari target awal perseroan yaitu penjualan sebesar 83 juta ton.
PT Bumi Resources Tbk/Istimewa
PT Bumi Resources Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan milik keluarga Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. memprediksi penjualan batu bara perseroan pada tahun lalu mencapai 85 juta—86 juta ton. Volume tersebut lebih tinggi dari target awal perseroan yaitu penjualan sebesar 83 juta ton.

Direktur Independen dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava menyampaikan pada tahun ini perseroan akan memproduksi hingga 90 juta ton batu bara, di mana sebagian besar kenaikannya akan disumbangkan oleh entitas anak perseroan yaitu PT Arutmin Indonesia.

“Kenaikan produksi tersebut akan disumbangkan oleh Arutmin Indonesia yang berencana meningkatkan produksi batu bara berkalori tinggi perseroan. Batu bara kalori tinggi tersebut diproduksi untuk pasar ekspor,” ungkap Dileep saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (9/1/2019).

Bisnis.com mencatat pada tahun ini Arutmin Indonesia berencana meningkatkan produksi sebesar 10% dari target tahun lalu, atau mencapai 31,9 juta ton. Dengan meningkatkan produksi batu bara kalori tinggi yang harganya lebih stabil, perseroan akan dapat menekan risiko dari fluktuasi harga batu bara global.

Adapun, emiten dengan sandi BUMI tersebut mengekspor hingga 75% produksi perseroan. Merespons pemerintah China yang mengetatkan impor batu bara, Dileep menyebut perseroan telah melakukan diversifikasi tujuan ekspor dalam beberapa tahun terakhir. “Kami masih memantau [pasar China]. Namun BUMI telah melakukan diversifikasi pasar sehingga memungkinkan kmi memasok ke negara lain seperti yang kami lakukan 3—4 tahun lalu saat pasar China lesu,” ungkap Dileep.

Perseroan mencapat per September 2018, ekspor ke pasar China hanya sekitar 20% dari total pengapalan ke luar negeri. Sementara itu, Dileep menyebut pada tahun ini perseroan akan menyisihkan belanja modal US$50 juta--US$60 juta pada tahun ini, level yang sama dengan tahun lalu. Dana yang bersumber dari kas internal tersebut akan digunakan perseroan untuk pemeliharaan dan perawatan rutin.

Adapun, Dileep sebelumnya menyebut berencana meningkatkan produksi batu bara berkalori tinggi hingga 40 juta ton pada tahun ini untuk memenuhi permintaan ekspor. Tahun lalu, produksi batu bara kalori tinggi perseroan diprediksi 33 juta ton. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper