Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat, Mata Uang di Asia Mulai Terbebani Pemulihan Dolar AS

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (8/1/2019) di level Rp14.031 per dolar AS, menguat 74 poin atau 0,52% dari posisi Rp14.105 pada Senin (7/1).
Karyawan menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (8/1/2019) di level Rp14.031 per dolar AS, menguat 74 poin atau 0,52% dari posisi Rp14.105 pada Senin (7/1).

Kurs jual ditetapkan Rp14.101 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.961 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau masih menguat tipis 12 poin atau 0,09% ke level Rp14.071 per dolar AS pada pukul 10.42 WIB.

Pergerakan nilai tukar rupiah sebelumnya dibuka terapresiasi 24 poin atau 0,17% di level Rp14.059 per dolar AS, setelah berakhir melonjak 187 poin atau 1,31% di posisi Rp14.083 per dolar AS pada perdagangan Senin (7/1).

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.003-Rp14.071 per dolar AS.

Kendati demikian, mayoritas mata uang lainnya di Asia terpantau melemah terhadap dolar AS, dipimpin rupee India dan won Korea Selatan yang masing-masing terdepresiasi 0,54%.

“Penguatan aset berisiko yang didorong oleh komentar Federal Reserve AS yang lebih dovish dan perundingan perdagangan AS-China tampaknya akan menguap,” kata Ken Cheung, pakar strategi senior FX di Mizuho Bank, seperti dilansir Bloomberg.

“Kabar perundingan perdagangan dan katalis untuk dolar AS seperti shutdown pemerintah AS akan menjadi penggerak pasar utama dalam waktu dekat,” tambahnya.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,27% atau 0,259 poin ke level 95,925 pada pukul 10.57 WIB.

Pergerakan indeks mulai beringsut ke zona hijau dengan dibuka naik tipis 0,023 poin atau 0,02% di level 95,689, setelah pada perdagangan Senin (7/1) berakhir melemah 0,53% atau 0,513 poin di posisi 95,666.

Selain rupiah, hanya ringgit Malaysia yang mampu terapresiasi meski hanya sebesar 0,07% terhadap dolar AS pada pukul 11.03 WIB.

Penguatan rupiah untuk hari keempat berturut-turut, mengunggul mata uang lain di Asia, didorong spekulasi para pedagang bahwa nilai tukar rupiah akan mendapat manfaat lebih besar dari kembalinya sentimen untuk aset berisiko.

Selain itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2018 dilaporkan terus meningkat menjadi US$120,7 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan US$117,2 miliar pada akhir November 2018. Peningkatan itu seiring dengan penerbitan global bond dan penarikan pinjaman pemerintah.

“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap menjadi trendsetter bagi sentimen emerging market di kawasan ini [Asia],” kata Marcus Wong, pakar strategi di CIMB, Singapura,.

“Meskipun perjalanan rupiah terhadap dolar AS masih akan ditandai oleh volatilitas pada 2019, sentimen EM bullish yang berkelanjutan bisa membawa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyentuh level 13.800 pada paruh kedua 2019, jika tidak ada gangguan berarti dalam pilpres pada April,” lanjutnya.

Menurut Goldman Sachs, nilai tukar rupiah tampaknya akan mengungguli rupee India dalam jangka pendek ketika dua mata uang berimbal hasil tinggi ini menyimpang pada harga minyak, aliran portofolio, dan sensitivitas bank sentral terhadap The Fed.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

8 Januari

14.031

7 Januari

14.105

4 Januari

14.350

3 Januari

14.474

2 Januari

14.465

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper