Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Tunggu Perundingan Perdagangan AS-China, Bursa Asia Menguat

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4% di awal perdagangan, dipimpin oleh lonjakan indeks S&P/ASX 200 Australia sebesar 1,1%.
BUrsa Asia/Reuters
BUrsa Asia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melaju dengan awal yang menggembirakan pada Senin (7/1/2019) karena sikap dovish Federal Reserve dan data tenaga kerja AS yang mengejutkan meredakan kekhawatiran pasar terburuk terhadap prospek ekonomi global.

Sementara itu, investor tertarik untuk melihat bagaimana pasar China bereaksi terhadap pelonggaran kebijakan bank sentral yang diumumkan Jumat malam, yang membebaskan sekitar US$116 miliar untuk pinjaman baru.

Investor juga menantikan pertemuan antara pejabat China dengan pejabat AS untuk negosiasi perdagangan mulai Senin malam. Ini merupakan pembicaraan tatap muka pertama tahun ini.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa pembicaraan berjalan sangat baik dan bahwa kelemahan dalam ekonomi China memberi Beijing alasan untuk mengupayakan kesepakatan.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4% di awal perdagangan, dipimpin oleh lonjakan indeks S&P/ASX 200 Australia sebesar 1,1%.

Minat terhadap aset berisiko mendapat dorongan besar pada hari Jumat ketika data tenaga kerja AS menunjukkan adanya 312.000 lapangan kerja baru pada bulan Desember, sementara upah naik 3,2% sepanjang tahun 2018.

Walaupun ada data ekonomi yang positif, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell berusaha untuk meredakan kekhawatiran pasar tentang risiko perlambatan, dan mengatakan bank sentral akan bersabar dan fleksibel dalam keputusan kebijakan tahun ini.

Pasar telah melangkah lebih jauh dengan memperkirakan adanya peluang besar penurunan suku bunga tahun ini, namun sebagian dari kegembiraan itu dibatasi oleh penekanan Powell pada kata "sabar" dalam pidatonya pada hari Jumat.

Powell berpidato untuk memperluas pemikirannya, sementara setidaknya ada delapan pejabat Fed lainnya yang dijadwalkan untuk berbicara pekan ini.

Bearish Ekstrim

Kombinasi dari data tenaga kerja yang kuat dan The Fed yang dovish membantu indeks Dow Jones ditutup menguat 3,29% pada Jumat, sementara indeks S&P 500 melonjak 3,43% dan Nasdaq 4,26%.

Analis di Bank of America Merrill Lynch (BofAML) mencatat pasar saham global telah kehilangan US$19,9 triliun sejak Januari tahun lalu, dan US$84 miliar telah keluar dari pasar saham hanya dalam enam pekan terakhir.

"Indikator Bull & Bear kami telah jatuh ke zona 'bearish ekstrim', sehingga memicu sinyal 'beli' pertama untuk aset berisiko sejak Juni 2016," ungkap mereka dalam sebuah catatan, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper