Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

13 Perusahaan Siap Listing pada Kuartal I/2019

Memasuki awal tahun, sejumlah korporasi mulai gencar melakukan penghimpunan dana di pasar modal. Hal ini terlihat dari adanya antrean pipeline penawaran umum perdana saham tercatat di PT Bursa Efek Indonesia.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (kiri) berbincang dengan Direktur I Gede Nyoman Yetna di sela-sela acara pencapaian 600 perusahaan tercatat, di Jakarta, Jumat (28/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (kiri) berbincang dengan Direktur I Gede Nyoman Yetna di sela-sela acara pencapaian 600 perusahaan tercatat, di Jakarta, Jumat (28/9/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Memasuki awal tahun, sejumlah korporasi mulai gencar melakukan penghimpunan dana di pasar modal. Hal ini terlihat dari adanya antrean pipeline penawaran umum perdana saham tercatat di PT Bursa Efek Indonesia.

Saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengantongi 13 calon emiten baru yang siap tercatat di lantai bursa pada kuartal pertama tahun ini, seiring dengan makin populernya pasar modal untuk menggalang dana bagi korporasi.

Setelah tahun lalu BEI mencatatkan rekor dengan pencatatan perdana 57 emiten baru, pada awal tahun ini BEI bersiap menyambut rombongan emiten baru dalam jumlah yang cukup banyak. Beberapa di antaranya semula diagendakan listing pada akhir 2018, tetapi tertunda hingga awal tahun ini.

IGD Nyoman Yetna Setya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, mengatakan bahwa tren penawaran umum perdana saham atau initial public offereing (IPO) di Bursa Efek Indonesia terus membaik dalam beberapa tahun terakhir.

Tahun lalu, BEI tidak saja mengantongi jumlah emiten baru yang meningkat, tetapi juga rata-rata nilai emisi. Pada 2017, ada 37 emiten baru dengan rata-rata nilai emisi Rp258 miliar per emiten. Sementara itu, pada 2018 ada 57 emiten baru dengan rata-rata nilai emisi Rp275 miliar.

Nyoman mengatakan, pada awal tahun ini, BEI sudah bersiap menyambut 13 emiten baru lagi yang sudah mempersiapkan proses penawaran umum perdana saham sejak tahun lalu. Emiten-emiten ini menggunakan buku laporan keuangan Juni hingga Oktober 2018. Beberapa calon emiten mestinya sudah listing tahun lalu.

“Ada 6 emiten yang kami carry over dari [tahun lalu] karena ada beberapa dokumen yang harus mereka kumpulkan atau permintaan penjelasan yang mungkin lebih banyak yang kita minta terhadap beberapa hal,” katanya, Rabu (2/1).

Emiten-emiten ini berasal dari beragam sektor. Dua sektor utama yang mendominasi yakni sektor perdagangan, jasa dan investasi sebanyak 6 calon emiten, serta sektor properti, realestate & konstruksi bangunan sebanyak 5 calon emiten.

Kevin Juido, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas, mengatakan bahwa tujuan perusahaan melakukan IPO adalah untuk ekspansi atau pembayaran utang. Dia menilai, kondisi ekonomi tahun ini secara umum masih relatif baik, sehingga rencana ekspansi korporasi melalui IPO akan cukup positif.

Meskipun demikian, dia menilai keputusan untuk IPO pada semester pertama tahun ini relatif lebih berisiko dibandingkan dengan bila dilakukan pada semester II/2019. Pasalnya, tahun ini ada gelaran pemilu presiden yang akan menentukan arah kebijakan ekonomi Indonesia ke depan.

“Saya prediksi semester kedua akan lebih baik dan lebih banyak korporasi yang IPO, karena kita sudah tahu siapa presidennya, siapa legislatifnya. Secara umum, saya melihat PDB 2019 akan stagnan,” katanya. 

Kevin mengatakan, ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan kinerja ekonomi tahun ini tidak begitu agresif sehingga tidak terlalu kondusif bagi upaya ekspansi korporasi. Faktor tersebut antara lain pelemahan di sektor agrikultur dan stagnasi di sektor tambang, khususnya batu bara.

Di sisi lain, ada potensi perlambatan ekonomi global yang tentu berpengaruh pula pada kinerja ekonomi domestik. Meskipun demikian, pasar domestik masih bisa berharap dari peningkatan konsumsi selama masa kampanye hingga pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper