Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara terbesar kedua nasional PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. meningkatkan kepemilikan perseroan pada PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk. menjadi 50,12% dari sebelumnya sebesar 19,79%.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan perseroan, emiten dengan sandi TBIG tersebut saat ini menggenggam 275.642.000 saham GHON dari sebelumnya 108.882.000 lembar. Adapun, awalnya TBIG haya menguasai 19,79% saham GHON yang diserap pada saat GHON melaksanakan penawaran umum saham perdana yaitu 9 April 2018.
Jumlah saham GHON yang dibeli TBIG kali ini yaitu 55 juta saham atau 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penih pada GHON yang merupakan penikaran dari Obligasi Wajib Tukar yang diperoleh perseroan pada 9 April 2018.
Kemudian, hari ini TBIG kembali menyerap 111,76 miliar atau sebesar 20,32% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dalam GHON yang merupakan pelaksanaan jual beli saham berdasarkan perjanjian pendahuluan pada 3 Desember 2018.
Pada pembelian pertama, TBIG membayar hingga Rp64,35 miliar dengan menggunakan harga IPO GHON. Pembelian kedua ini, perseroan membeli saham GHON dengan harga Rp1.350 sehingga TBIG menggelontorkan hingga Rp150,87 miliar.
Chief Financial Officer TBIG Helmy Yusman Santoso sebelumnya memang menyatakan berminat untuk memperbesar kepemilikan pada tubuh GHON. Bisnis mencatat Helmy mengeluarkan pernyataan tersebut setelah RUPS pada 29 April 2018.
Kami akan lihat valuasinya baik atau tidak, lalu apakah kami dapat memberikan nilai tambah pada perusahaan tersebut,” ungkap Helmi.
Adapun, Kamis (20/12) emiten menara Grup Saratoga tersebut menawarkan tender wajib atas saham GHON dengan ekspektasi mencapai sebanyak-banyaknya 51.942.360 lembar, dengan harga penawaran sebesar Rp1.350.
“Tower Bersama Infrastructure memiliki ketersediaan dana yang cukup dan sanggup untuk melakukan pembayaran penuh dalam penawaran tender wajib ini,” ungkap Helmy.
TBIG cukup agresif melakukan ekspansi anorganik di tahun ini. Tepat tiga hari sebelumnya atau 18 Desember 2018, perseroan baru saja resmi mengakuisisi 51% saham emiten dengan bisnis serupa yaitu PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk. atau GOLD dengan nilai transaksi mencapai Rp35,46 miliar