Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri (TPIA) Alokasikan Belanja Modal US$450 Juta Tahun Depan

Emiten petrokimia terintegrasi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. menganggarkan belanja modal sebesar US$400 juta—US$450 juta pada tahun depan yang sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan fasilitas produksi perseroan.
Petugas melakukan pemeriksaan dan perekaman data di pabrik butadiene di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), di Cilegon, Banten, Kamis (19/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Petugas melakukan pemeriksaan dan perekaman data di pabrik butadiene di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), di Cilegon, Banten, Kamis (19/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten petrokimia terintegrasi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. menganggarkan belanja modal sebesar US$400 juta—US$450 juta pada tahun depan yang sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan fasilitas produksi perseroan.

Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandy menyampaikan perseroan juga akan menggunakan dana hingga US$450 juta tersebut untuk memfasilitasi aktivitas persiapan perseroan untuk membangun komplek pabrik Chandra Asri Petrochemical II.

“Capex kami akan siapkan dari dana internal perseroan. Lalu untuk pengembangan pabrik new polyethylene baru kami juga sudah dapatkan dari JBIC [The Japan Bank for International Cooperation]. Kami ada penerbitan obligasi namun itu nanti untuk refinancing,” ungkap Suryandy di Jakarta, Rabu (19/12).

Pada 17 Desember 2018, perseroan mengumumkan mendapatkan fasilitas kredit ekspor dari JBIC dan BNP Paribas Cabang Tokyo dengan nilai total US$170 juta.

Selain itu, Nippon Export and Investment Insurane (NEXI) akan memberikan perlindungan asuransi untuk tranche dari BNP Paribas Cabang Tokyo.

Untuk persiapan pembangunan CAP II, perseroan menyebut harus mengeluarkan dana untuk membayar licensor, akuisisi lahan, dan teknologi yang akan digunakan. Persiapan CAP II tetap memakan investasi meski keputusan investasinya (Final Investment Decision/FID) akan ditentukan pada 2020.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten dengan sandi TPIA tersebut telah menggelontorkan investasi sebesar US$192,02 juga pada sembilan bulan pertama tahun ini, meningkat 58,41% dibandingkan investasi yang dihabiskan perseroan pada periode sama tahun sebelumnya.

Sebelumnya, perseroan menyebut akan menggunakan belanja pada kisaran US$400 juta sepanjang tahun ini untuk pengembangan sejumlah proyek.

Beberapa pengembangan perseroan di tahun ini yaitu peningkatan kapasitas pabrik karet sintetis (Solution Styrene Butadiene rubber/SSBR) sebesar 120.000 ton per tahun, dan ekspansi kapasitas pabrik butadiena sebesar 37.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper