Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan, Astra International (ASII) Siapkan Belanja Modal Rp20 Triliun

Konglomerasi otomotif nasional PT Astra International Tbk. memprediksi membutuhkan belanja modal sekitar Rp20 triliun pada tahun depan, dengan menyampingkan peluang-peluang investasi yang bisa muncul pada tahun depan.
Karyawati berjalan di dekat logo PT Astra International, di Jakarta./Reuters-Iqro Rinaldi
Karyawati berjalan di dekat logo PT Astra International, di Jakarta./Reuters-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, JAKARTA – Konglomerasi otomotif nasional PT Astra International Tbk. memprediksi membutuhkan belanja modal sekitar Rp20 triliun pada tahun depan, dengan menyampingkan peluang-peluang investasi yang bisa muncul pada tahun depan.

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti menyampaikan, perseroan tetap fleksibel dalam mempersiapkan belanja pada tahun depan. Dengan asumsi tidak memiliki investasi besar, perseroan menyebut investasi konsolidasi pada 2019 sekitar Rp20 triliun.

“Dalam keadaan normalnya, Astra membelanjakan Rp13 triliun—Rp15 triliun untuk konsolidasi. Tahun ini mungkin lebih karena kami investasi untuk [akuisisi] Tambang Martabe. Tahun depan bisa saja turun lagi dan tidak ada investasi besar sehingga combined capex bisa sekitar Rp20 triliun,” ungkap Tira pada Bisnis.com, Senin (17/12).

Berdasarkan catatan Bisnis.com, belanja modal Astra International konsisten mengalami peningkatan sejak 2015. Hingga September 2018, arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi perseroan mencapai Rp12,64 triliun, meningkat tipis 2% dari periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar Rp12,39 triliun.

Investasi tersebut belum memasukkan dana jumbo yang digelontorkan perseroan untuk mengakuisisi Tambang sebesar US$1,24 miliar. Transaksi tersebut baru saja rampung 4 Desember 2018.

Tira menyampaikan selain menjalankan business as usual, emiten dengan sandi ASII tersebut membuka peluang pengembangan portofolio bisnis. Upaya tersebut dilakukan dengan mencari bisnis-bisnis baru yang potensial dikembangkan.

Bisnis.com mencatat pada tahun ini Astra International mencoba peruntungan pada beberapa segmen bisnis baru. Meski telah memiliki sebuah tambang emas di NTB, entitas anak ASII yaitu PT United Tractor Tbk. memperbesar portofolionya dengan mengakuisisi tambang emas di Sumatera Utara dengan US$1,24 miliar.

Pada awal tahun, ASII menyuntik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau GoJek senilai Rp2 triliun. Belakangan, perseroan pun mencicipi bisnis baru segmen digital dengan menelurkan aplikasi terkait dengan otomotif yaitu seva.id, CariParkir, dan Sejalan. Belakangan, bersama perusahaan teknologi terkemuka asal China yaitu WeLab, ASII membentuk perusahaan patungan dengan nama PT Astra WeLab Digital Arta.

Tira menjelaskan ekspansi-ekspansi seperti yang telah dilakukan perseroan pada tahun ini, masih berpeluang dilakukan pada tahun depan. “Kami mencari bisnis baru yang sizeable karena aset Astra sudah besar. Kedua, bisnis tersebut harus menciptakan nilai tambah. Ketiga, jika kami masuk ke suatu bisnis apalagi JV, maka harus culturally fit. Terakhir, kami mencari bisnis yang dapat menciptakan sinergi. Semua peluang akan kami pelajari,” ungkap Tira.

Pada tahun depan, Tira menyampaikan tantangan terbesar bisnis perseroan adalah ketidakpastian dari perang dagang yang berpengaruh pada negara-negara berkembang. Beberapa faktor lain yang berisiko menghambat kinerja perseroan yaitu harga komoditas, nilai tukar, tingkat bunga, dan persaingan di bisnis otomotif.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, lini otomotif ASII memang stagnan, namun laba bersih lini alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi justru melambung hingga 60%.

Hingga akhir September lalu, emiten bersandi ASII ini berhasil mencatatkan kenaikan laba sebesar 20,58% menjadi Rp17,07 triliun. Pada periode tersebut, pendapatan  meningkat 16,41% menjadi Rp174,88 triliun secara yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper