Bisnis.com, JAKARTA -- Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah menjadi berita yang terpopuler pada Senin (3/12) Sore. Pelemahan dolar AS pasca gencatan senjata perang dagang juga mengerek naik harga emas.
Berikut berita Bisnis.com kanal Market yang terpopuler sore ini :
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Ke Level Rp14.244 per dolar AS
Nilai tukar rupiah berakhir menguat 58 poin atau 0,41% di level Rp14.244 per dolar AS seiring dengan pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (3/12/2018).
Di sisi lain, pergerakan indeks dolar AS, yang melacak kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau melemah 0,23% atau 0,221 poin ke level 97,051 pada pukul 08.03 WIB.
Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka terdepresiasi 0,14% atau 0,139 poin ke level 97,133, setelah pada perdagangan Jumat (30/11) ditutup menguat 0,494 poin atau 0,51% poin ke level 97,272.
Selengkapnya bisa dibaca pada link ini
Baca Juga
IHSG Ditutup Menguat 1,03%
Pergerakan IHSG awal pekan ini sumringah, berbanding terbalik pascamelemah di akhir pekan kemarin.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,89% atau 53,62 poin ke level 6.109,74 pada pukul 09.19 WIB, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 1,02% atau 61,94 poin di posisi 6.118,06.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat 1,03% atau 62,20 poin di level 6.118,32 pada perdagangan hari ini, Senin (3/12/2018).
Selengkapnya bisa dibaca pada link ini
Harga Emas Comex Menguat
Harga emas Comex bergerak naik pada perdagangan hari ini, Senin (03/12/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Desember 2018 dibuka dengan penurunan 0,15% atau 1,80 poin di level US$1.1.227,80 per troy ounce.
Pergerakan harga emas Comex kontrak Februari 2019 menguat 11,20 poin atau 0,91% ke level US$1.237,20 per troy ounce pada perdagangan sore ini, Senin (3/12/2018).
Selengkapnya bisa dibaca pada link ini
Bersiap Saham Bank, Telko, dan Manufaktur 'Dipoles' Akhir Tahun
Saham emiten dengan kapitalisasi pasar jumbo alias big caps akan mendapatkan berkah dari window dressing tahun ini antara lain sektor perbankan, telekomunikasi, dan manufaktur.
Head Investment Avrist Asset Management Farash Farich memperkirakan, emiten telekomunikasi yang akan kejatuhan durian runtuh dalam siklus perbaikan pasar pada akhir tahun adalah Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan di sektor manufaktur adalah PT Astra International Tbk. (ASII).
Selengkapnya bisa dibaca pada link ini
Semen Indonesia Klaim Rasio Utang Terjaga Jelang Akuisisi Holcim Indonesia
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) mengklaim rasio utang perseroan tetap terjaga apabila akuisisi kepemilikan saham PT Holcim Indonesia Tbk. dari Holderfin B.V dieksekusi.
Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia, Agung Wiharto menjelaskan perseroan telah melakukan kajian sebelum memutuskan untuk mencaplok saham Holdefin B.V di Holcim Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya meyakini kondisi keuangan perseroan akan tetap baik setelah mengeksekusi akuisisi tersebut.