Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Terdampak Wall Street, IHSG Tergelincir Pagi Ini

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis pada awal perdagangan hari ini, Jumat (30/11/2018).
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis pada awal perdagangan hari ini, Jumat (30/11/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG turun 0,08% atau 4,99 poin ke level 6.102,18 pada pukul 09.23 WIB, setelah mampu rebound dan berakhir menanjak 1,93% atau 115,92 poin di level 6.107,17 pada Kamis (29/11).

Indeks mulai tergelincir ke zona merah ketika dibuka turun tipis 0,04% atau 2,53 poin di posisi 6.104,64. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.095,02 – 6.117,19.

Sektor finansial yang turun 0,91% memimpin pelemahan di antara empat sektor, sedangkan sektor aneka industri yang naik 1,02% menjadi yang terkuat di antara lima sektor lainnya sekaligus membatasi koreksi IHSG pagi ini.

Sebanyak 152 saham menguat, 75 saham melemah, dan 391 saham stagnan dari 618 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing turun 1,35% dan 0,81% menjadi penekan utama terhadap pergerakan IHSG.

Sebaliknya, saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 1,47% dan 0,80% menjadi pendorong utama terhadap IHSG.

Sejalan dengan IHSG, pergerakan indeks Bisnis 27 tergelincir ke zona merah dan melemah 0,49% atau 2,69 poin ke level 550,62 pada pukul 09.23 WIB, setelah dibuka turun tipis 0,1% atau 0,55 poin di posisi 552,76.

Sementara itu, indeks saham lainnya di kawasan Asia bergerak variatif pagi ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,36%) dan indeks FTSE Malay KLCI (+0,06%).

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing naik 0,29% dan 0,11%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,27%. Adapun di China, indeks Shanghai Composite dan indeks CSI 300 masing-masing naik 0,03% dan 0,17%.

Valbury Sekuritas Indonesia menilai terbatasnya katalis positif bagi pasar serta sinyalemen akan teknikal koreksi atas indeks global dapat menjadi faktor penekan bagi IHSG pada perdagangan hari ini.

“Selain itu, koreksi saham AS pada perdagangan Kamis semakin menguatkan potensi koreksi saham Asia,” jelasnya dalam riset.

Bursa Wall Street AS ditutup melemah pada Kamis (29/11) seiring dengan merosotnya saham teknologi dan finansial, menghapus penguatan sebelumnya menyusul rilis risalah rapat Federal Reserve yang menunjukkan fleksibilitas bank sentral dalam laju kenaikan suku bunga lanjutan.

Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 27,59 poin atau 0,11% ke level 25.338,84, indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 5,99 poin atau 0,22% ke 2.737,8 dan Nasdaq Composite turun 18,51 poin atau 0,25 persen ke 7.273,08.

Sektor teknologi menjadi penekan terbesar pada ketiga indeks saham utama AS, dengan sektor teknologi S&P 500 melemah 0,95%. Sektor finansial yang sensitif dengan tingkat suku bunga turun 0,8%, karena imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun terus menurun pascarilis risalah The Fed.

Di antara bank-bank besar AS, saham JPMorgan Chase & Co, Citigroup Inc, Bank of America Corp, Goldman Sachs Group Inc, dan Morgan Stanley ditutup melemah antara 0,8% hingga 1,8%.

Sementara itu, gejolak suku bunga terus menyita perhatian investor menantikan berlangsungnya KTT G20 di Buenos Aires, di mana Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada Sabtu (1/12) untuk membahas isu-isu perdagangan.

Trump menyampaikan sinyal beragam pada Kamis (29/11) tentang potensi kesepakatan perdagangan antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper