Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (28/11/2018) di level Rp14.535 per dolar AS, melemah 31 poin atau 0,21% dari posisi Rp14.504 pada Selasa (27/11).
Kurs jual ditetapkan Rp14.608 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.462 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp146.
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau lanjut melemah 19 poin atau 0,13% ke level Rp14.534 per dolar AS pada pukul 11.14 WIB, setelah berakhir terdepresiasi 40 poin atau 0,28% di posisi 14.515 pada perdagangan Selasa (27/11).
Sepanjang perdagangan siang ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.525-Rp14.545 per dolar AS.
Mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif dalam kisaran tipis. Ringgit Malaysia yang terdepresiasi 0,16% memimpin pelemahan di antara sejumlah mata uang, sedangkan apresiasi beberapa lainnya dipimpin won Korea Selatan yang menguat 0,14% pada pukul 11.29 WIB.
Di sisi lain, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau lanjut menguat 0,021 poin atau 0,02% ke level 97,390 pada pukul 11.19 WIB.
Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan kenaikan 0,002 poin di level 97,371, setelah pada perdagangan Selasa (27/11) berakhir menguat 0,3% atau 0,295 poin di posisi 97,369.
Dilansir dari Bloomberg, sejumlah mata uang di Asia beringsut lebih rendah saat investor menantikan pertemuan antara para pemimpin AS dan China di sela-sela KTT G20 yang akan berlangsung pada 30 November-1 Desember di Argentina.
Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping dijadwalkan akan bertemu pada Sabtu malam (1/12) waktu setempat di Buenos Aires. Pertemuan ini menandai momen penting dalam eskalasi perang perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Perkembangan positif yang dihasilkan terkait perdagangan dapat membantu pemulihan baru dalam aset-aset pasar negara berkembang (emerging market).
Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, Trump mengatakan kemungkinan akan maju dengan rencana untuk menaikkan tarif dari 10% menjadi 25% terhadap barang-barang China senilai US$200 miliar.
“Investor cenderung memangkas posisi dolar mereka menjelang pertemuan G20 dan pertemuan AS-China, mengingat adanya hasil yang tidak pasti,” kata Frances Cheung, kepala strategi makro Asia di Westpac, Singapura.
“Aset-aset berisiko masih bisa menguat didukung pemberitaan positif yang menunjukkan progres pembicaraan [Trump dan Xi Jinping], tetapi reaksi semacam ini tidak berlangsung lama. Yang terbaik yang bisa diharapkan pasar kemungkinan adalah penundaan dalam peningkatan tarif menjadi 25%.”
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
28 November | 14.535 |
27 November | 14.504 |
26 November | 14.551 |
23 November | 14.552 |
22 November | 14.592 |
Sumber: Bank Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel