Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan akan bergerak cenderung tertahan pada akhir pekan ini dengan rentang pergerakan pada kisaran 5950-6025.
Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas menjelaskan ekuitas Asia ditutup mayoritas menguat kecuali indeks Shanghai (-0.37%) dan KOSPI (-0.32%) melemah. Indeks Nikkei (+0.65%) dam TOPIX (+0.81%) memimpin penguatan setelah tercatat melemah pada perdagangan sebelumnya seiring laporan mengenai kemungkinan government rebate di Jepang.
Selain itu data pertumbuhan ekspor Jepang yang melonjak kelevel 8.2% dari -1.3% menjadi pendorong pengautan.
IHSG (+0.72%) ditutup menguat 42.76 poin kelevel 5990.81 kembali mendekati level psikologis setelah mengalami aksi profit taking pada perdagangan sebelumnya. Indeks Sektor Property (+1.48%) dan Keuangan (+1.35%) memimpin penguatan pasca kebijakan pemerintah yang menurunkan pajak penghasilan atas penjualan rumah mewah menjadi 1% dari 5% dan menaikan klasifikasi properti hunian mewah menjadi Rp30 miliar dari Rp20 miliar.
Saham-saham perbankkan memimpin kontributor penguatan IHSG dengan saham BBRI (+3.50%) dan BBCA (+1.21%) menanti data pertumbuhan kredit. Sedangkan sektor pertambangan kembali penekan IHSG dengan melemah lebih dari satu setengah persen akibat kebijakan proteksi import batubara oleh tiongkok.
Rupiah (+0.15%) menguat pada perdagangan hari ini kelevel Rp14580 per USD seiring aksi beli investor asing yang terpantau 219.02 miliar rupiah net buy.
Bursa Eropa dibuka mayoritas melemah. Indeks Eurostoxx (-0.66%), FTSE (-0.77%) dan DAX (-0.71%) dibuka pada zona negatif lebih dari setengah persen. Investor mengambil langkah aman ditengah libur Thanksgiving di AS.
Harga minyak diperdagangkan kembali dibawah $54 perbarrel setelah sempat rebound akibat persediaan minyak di AS berkurang namun lebih tinggi dari ekspektasi.
Sentimen selanjutnya diakhir pekan cenderung sepi ditengah liburnya bursa AS sehingga investor akan lebih berhati-hati mengambil keputusan dan lebih terfokus pada sentimen dalam negeri pada prospek export batubara dengan china dan pertumbuhan kredit.
Secara teknikal IHSG bergerak whipsaw MA5 sebagai support terdekat dan berindikasi mampu kembali menguji resistance psikologis 6000 diakhir pekan. Signal negatif terlihat pada indikator Stochastic dan RSI yang menjenuh akibat penurunan 2 hari pasca gagal bertahan diatas level 600O dan mengalami pulled back MA200.
Sehingga pergerakan yang cenderung tertahan akan dialami IHSG pada akhir pekan. Dimana support resistance IHSG berada pada level 5950-6025.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya LSIP, WSBP, WTON, INDF, BBTN, ADRO, ERAA.
(Disclaimer on)