Bisnis.com, JAKARTA - PT Astra International Tbk., (ASII) turut hadir dalam China International Import Expo (CIIE) di Shanghai, Tiongkok pada 5-10 November 2018 dalam rangka mendukung Road to Dubai 2020.
Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (5/11/2018) mengatakan kehadiran Paviliun Indonesia pada CIIE 2018 berdampingan dengan Paviliun China di arena Country Pavillion nomor A-07, Hall 5.2. Indonesia sebagai Guest Country of Honor yang diprakarsai oleh Pemerintah Tiongkok.
"Menjadi sebuah kehormatan bahwa di Paviliun Indonesia, Astra dapat mengenalkan produk dan layanan karya anak bangsa, sumber daya manusia Astra yang unggul, serta kontribusi sosial yang berkelanjutan bagi bangsa dan negara yang selama ini telah dijalankan kepada dunia internasional," katanya.
Perwakilan pemerintah Indonesia yang hadir dalam pembukaan ajang ini diantaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Arlinda.
Ketiganya berkesempatan mengunjungi Paviliun Indonesia didampingi Head of Corporate Communications PT Astra International Tbk Boy Kelana Soebroto pada pembukaan China International Import Expo (CIIE) 2018 di Shanghai, Tiongkok hari ini.
Baca Juga
Boy menjelaskan, Astra menjadi sponsor utama Expo 2020 Dubai sebagai wujud nyata Astra dalam mencapai cita-citanya, yakni sejahtera bersama bangsa. Road to Dubai sendiri merupakan program pre-event Expo 2020 Dubai untuk mencari dan menyeleksi inovasi-inovasi kelas dunia. Perhelatan Expo 2020 Dubai sendiri akan digelar pada 20 Oktober 2020 hingga 10 April 2021.
Perhelatan paling bergengsi di dunia ini diharapkan dapat menarik 25 juta pengunjung dan diikuti lebih dari 160 paviliun negara. Sebelumnya, Astra juga ikut berpartisipasi dalam Expo 2010 di Shanghai, Tiongkok, serta Expo 2015 di Milan, Italia.
Sebagai informasi, PT Astra International Tbk didirikan di Jakarta pada 1957 sebagai sebuah perusahaan perdagangan umum dengan nama Astra International Inc. Pada 1990, dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk, dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat, yang dilanjutkan dengan pencatatan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan ticker ASII.
Astra telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha, terdiri dari: 1) Otomotif, 2) Jasa Keuangan, 3) Alat Berat, Pertambangan, Konstruksi & Energi, 4) Agribisnis, 5) Infrastruktur dan Logistik, 6) Teknologi Informasi dan 7) Properti.
Kegiatan operasional bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia dikelola melalui 224 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung oleh 225.935 karyawan, berdasarkan data September 2018.
Sebagai salah satu grup usaha terbesar nasional, Grup Astra menorehkan performa bisnis yang terus bertumbuh di mana pada kuartal III/2018 meraup pendapatan Rp174,88 triliun, meningkat 16% dari periode yang sama tahun lalu Rp150,22 triliun.
Dengan pendapatan yang moncer itu, ASII mampu meraup laba bersih Rp17,07 triliun atau melesat 21% dari setahun sebelumnya Rp14,16 triliun.