Bisnis.com, JAKARTA—Emiten penyewaan crane PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) mengalokasikan belanja modal senilai Rp200 miliar pada 2019 untuk pembelian peralatan.
Direktur Utama Superkrane Mitra Utama Yafin Tandiono Tan menyampaikan, secara rutin belanja modal perseroan memang dianggarkan untuk pembelian crane dan alat berat pendukung lainnya. Pada 2018, perusahaan mengalokasikan capex Rp600 miliar.
“Jumlah capex ini sama dengan 2017. Tahun depan, capex kami anggarkan Rp200 miliar. Sumbernya kombinasi kas internal dan eksternal,” tuturnya setelah prosesi Initial Public Offering (IPO), Kamis (11/10/2018).
Saat ini, SKRN memiliki 267 alat, yang 149 di antaranya merupakan crane berbagai ukuran. Utilisasinya sudah mencapai 90% karena banyaknya pengoperasian proyek. Sampai akhir 2018, perusahaan berencana menambah 40 unit crane lagi.
Yafin menyampaikan, dalam melaksanakan IPO, perseroan melepas 300 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor. Harga pelaksanaan Rp 700 per saham, sehingga perseroan meraup dana Rp 210 miliar.
Mayoritas dana hasil IPO atau sekitar 50% digunakan untuk pembayaran uang muka pembelian alat. Pelunasannya akan memakai pendanaan dari pihak ketiga.
Sejumlah 25% hasil IPO lainnya dialokasikan untuk pelunasan utang, dan 25% sisanya dipakai sebagai dana modal kerja. Modal kerja itu mencakup kebutuhan operasional seperti biaya pemeliharaan dan mobilisasi alat.
Pada penutupan perdagangan jeda siang, Kamis (11/10/2018), saham SKRN melejit 340 poin atau 48,57% menjadi Rp1.040. Volume perdagangannya mencapai Rp70,96 miliar.
Valuasi sahamnya dengan menghitung Price to Earning Ratio (PER) ialah 13,51 kali. Kapitalisasi pasarnya sejumlah Rp1,56 triliun.
2019, SKRN Alokasikan Capex Rp200 Miliar
Emiten penyewaan crane PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) mengalokasikan belanja modal senilai Rp200 miliar pada 2019 untuk pembelian peralatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium