Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham HMSP Tekan IHSG Sesi I, INAF Anjlok

Saham HMSP menjadi penekan utama atas koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (1/10/2018).
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Saham HMSP menjadi penekan utama atas koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (1/10/2018).

IHSG terkoreksi 0,40% atau 24,15 poin ke level 5.952,40 pada akhir sesi I. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif pada level 5.950,43 – 5.982,06.

Indeks tergelincir ke zona merah dengan dibuka turun 0,43% atau 25,69 poin di level 5.950,86 pagi tadi setelah berhasil berakhir menguat 0,80% atau 47,34 poin di level 5.976,55 pada perdagangan Jumat (28/9).

Sebanyak 177 saham menguat, 176 saham melemah, dan 250 saham stagnan dari 603 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia siang ini.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) menjadi penekan utama terhadap koreksi IHSG pada akhir sesi I, berikut empat saham lainnya berdasarkan nilai kapitalisasi pasar (lihat tabel).

Sementara itu, sektor pertanian, yang turun 1,40%, memimpin pelemahan enam sektor menekan pergerakan IHSG pada akhir sesi I. Tiga sektor lainnya menetap di zona hijau, dipimpin sektor tambang yang naik 1,42%.

Saham AALI (-4,03%), TBLA (-1,91%), LSIP (-1,18%), dan SSMS (-0,78%) menjadi penekan utama atas pelemahan sektor pertanian pada indeks sektoral IHSG siang ini.

Berikut perincian saham pada IHSG di akhir sesi I:

Lima saham penekan utama berdasarkan kapitalisasi pasar:

Kode

Perubahan

HMSP

-1,56%

UNVR

-1,44%

AMRT

-9,14%

INAF

-17,29%

BBCA

-0,41%

Lima saham terlemah berdasarkan persentase: 

Kode

Perubahan

INAF

-17,29%

ABBA

-17,16%

NIKL

-15,10%

MABA

-13,56%

PANI

-13,04%

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro